TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno L. Marsudi mengadakan pertemuan bilateral dengan Menlu Afganistan Salahuddin Rabbani di sela Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam 2016. Kedua menteri menyepakati diplomatic training and education cooperation antara Indonesia dan Afganistan.
"Kesepakatan diplomatik antara Indonesia dan Afganistan ini bukan hal baru. Indonesia dan Afganistan punya 44 program diplomatis," ujar Retno seusai pertemuan itu di Ruang Cenderawasih, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, pada Minggu, 6 Maret 2016.
Retno berharap kerja sama diplomatik ini berkembang dan memberi dampak positif pada segala aspek di kedua negara.
Soal kerja sama bidang strategi pertahanan, Retno menuturkan terdapat 253 peserta dari Afganistan yang menjalani pelatihan polisi di Indonesia. Program tersebut merupakan salah satu kerja sama kedua negara.
Retno mengatakan agenda utama yang tetap menjadi perhatian penuh mereka adalah mendukung kemerdekaan Palestina dan penyelesaian isu Al-Quds Al-Sharif.
Rabbani juga mengharapkan kerja sama yang lebih jauh dengan Indonesia. "Sejak 2001, Indonesia banyak membantu. Kami senang Indonesia dan Afganistan bisa saling mendukung," ucapnya.
Dia juga mengharapkan kesuksesan KTT LB OKI 2016, terutama dalam menemukan solusi isu konflik yang terjadi di Palestina yang menjadi agenda utama konferensi ini. "Kami berharap isu Al-Quds Al-Sharif di negara teman kami, Palestina, bisa terselesaikan seusai forum ini."
KTT ini dilaksanakan pada 6-7 Maret 2016. Forum ini akan membahas enam isu utama mengenai Palestina dengan tema "United for a Just Solution".
OKI pada 6 Maret akan melibatkan para pejabat senior dan pertemuan tingkat menteri. Sedangkan pada 7 Maret akan digunakan penuh untuk penyelenggaraan KTT.
YOHANES PASKALIS