TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Distrik Navigasi Kelas I Surabaya Nyoman Sukayadnya mengatakan telah memberangkatkan tim untuk memonitor keberadaan Rafelia 2 yang karam di Selat Bali. "Kami sudah berangkatkan tim lengkap," katanya, Sabtu, 5 Maret 2016.
Menurut dia, informasi yang diperoleh sementara menyebutkan posisi bangkai kapal berada di antara kabel dan obstacle pada kisaran 200-an meter. "Kalau obstacle itu sedang bergerak, maka terus diikuti. Karena itu, sampai tujuh hari ke depan, kami akan pantau," kata Sukayadnya.
Berdasarkan keterangan komandan lapangan TNI Angkatan Laut, kata Sukayadnya, karena dasar laut dalam kondisi berlumpur, kemungkinan kapal sudah diam. "Kalau sudah diam, langsung kami tandai," katanya.
Namun, seandainya bangkai kapal bergerak karena terbawa arus, supaya tidak menimbulkan bahaya baru, kapal segera ditarik. "Diamankan atau dikandaskan ke darat, sehingga tidak mengganggu kabel," katanya.
Dia berupaya agar bangkai kapal tidak mengganggu kabel bawah laut. Sebab bila rangkaian kabel tersebut sampai terganggu, kata dia, dampaknya makin membahayakan. Sukayadnya mengaku sudah menyampaikan pandangan-pandangan itu kepada Komandan Basarnas dan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Banyuwangi. "Begitu obstacle itu definitif, langsung kami tandai."
Pelaksana tugas Direktorat Jenderal Perhubungan, Laut Umar Aris, mengatakan soal kekhawatiran bahwa bangkai kapal mengganggu kabel listrik bawah laut Jawa-Bali, sudah disampaikan kepada Distrik Navigasi Surabaya. "Sudah kami ingatkan ada dampak lain jika kapal bergeser dari tempatnya," katanya.
Namun, Umar memperkirakan bangkai kapal sudah menghunjam ke bawah sehingga sulit untuk bergeser. Distrik Navigasi, kata dia, telah memberi tanda pada lokasi bangkai kapal itu. "Antisipasi sudah dilakukan agar tidak memutus kabel itu, mudah-mudahan tidak terjadi," katanya.
Rafelia 2 karam pada Jumat siang, 4 Maret 2016. Kapal karam pada posisi di belakang Hotel Banyuwangi Beach atau bouy kabel head di sebelah Utara lebih-kurang seratus meter dari bouy kuning kabel head. Kapal ini mengangkut 81 penumpang. Dari 81 penumpang itu, 76 selamat, 4 ditemukan meninggal, dan 1 orang masih hilang.
DAVID PRIYASIDHARTA