TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L.P. Marsudi dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Gambia Neneh Macdouall-Gaye di sela pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa kelima Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jakarta, hari ini, 6 Maret 2016. Pertemuan ini menjadi ketiga kalinya antara Retno dan Macdouall-Gaye, setelah sempat bertemu pada Konferensi Asia Afrika 2015 dan di pertemuan tingkat menteri ke-42 di Kuwait pada Mei 2015.
Pertemuan ini membahas tentang isu Palestina, dengan mendorong negara anggota OKI mendukung kemerdekaan Palestina dan penyelesaian isu Al-Quds al-Sharif. “Kami juga membahas tentang peranan lebih besar negara-negara Islam dalam proses perdamaian Palestina dan Israel,” kata Retno dalam keterangan tertulis, Minggu, 6 Maret 2016
Kedua menteri juga membahas mengenai peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi kedua negara dengan mempererat kerja sama teknis dan informasi bilateral. Tercatat nilai perdagangan bilateral kedua negara pada 2015, mencapai US$ 25,295 juta. Nilai ini menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 42,93 juta dengan produk ekspor utama Indonesia ke Gambia adalah crude palm oil, sabun, dan makanan.
Selain itu, kedua negara sepakat untuk menguatkan kerja sama meningkatkan produksi beras dan agro-processing. Indonesia sendiri telah memberikan lima traktor tangan kepada Agricultural Rural Farmer Training Center (ARFTC) di Jenoi, Gambia, pada 2014. Indonesia pula yang mendirikan ARTFC di Jenoi, Gambia, pada 1998.
Pusat pelatihan tersebut tidak hanya untuk Gambia, melainkan dimanfaatkan pula oleh negara-negara Afrika Barat lain. ARTFC telah memberikan pelatihan kepada 5.114 petani dari Gambia dan negara sekitar, seperti Senegal, Mali, Niger, Sierra Leone, Guinea-Bissau, dan Guinea pada kurun 2010-2013.
Indonesia dan Gambia sebenarnya memiliki pertemuan rutin bilateral melalui mekanisme Sidang Komisi Bersama (SKB) tingkat Menteri Luar Negeri untuk menjajaki potensi kerja sama kedua negara. SKB pertama RI-Gambia telah dilaksanakan di Jakarta pada 13 Maret 2013.
AHMAD FAIZ