TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi menilai kegaduhan yang dibuat Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli adalah kegaduhan putih. Kegaduhan yang dibuat Rizal, menurut Adhi, sebagai usaha menyelamatkan negara dari kerugian.
“Dia (Rizal) gaduh tapi memberikan masukan, solusi, agar negara tidak mengalami kerugian,” ujar Adhie dalam acara diskusi “Menteri Ribut Bikin Ribet” di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 5 Maret 2016.
Adhie menyatakan kegaduhan yang buat Rizal membawa manfaat. Dia memberi contoh kegaduhan Rizal Ramli yang mempersoalkan rencana pembelian Airbus Garuda. "Rizal saat memberikan sambutan kan bilang bahwa pembelian Airbus akan mubazir dan mangkrak, sehingga merugikan negara," ucap Adhie.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, tutur Adhie, tanggap dan mengevaluasi rencana tersebut, sehingga akhirnya pembelian itu dibatalkan. Adhie mengatakan kegaduhan Rizal tadi telah menyelamatkan uang negara sebanyak US$ 1 miliar.
Baca: Menteri Sering Buat Gaduh, Istana: Jokowi Mulai Gerah
Rizal, kata Adhie, juga pernah membuat gaduh dengan mengkritisi program listrik 35.000 watt. "Ini kan 35.000 watt, pasti akan dipecah-pecah pembagiannya. Jadi mending targetnya direvisi," ujarnya. Namun Jokowi enggan mendengarkan dan tetap menargetkan 35.000 watt. "Setelah dijalankan, Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia Sudirman Said malah pesimis bisa 35.000 watt," ucap Adhie.
Kegaduhan menteri di era Jokowi selalu terjadi. Kini kembali ramai diperbincangkan ketika Rizal dan Sudirman Said saling sindir di media sosial.
Lewat cuitannya, Rizal menyindir Sudirman dengan mengatakan sibuk menganalisis kelakuan sendiri. Lewat akun Twitter-nya, Rizal menulis, “Walah.. Walah.. Kok sibuk analisa kelakuan sendiri.. Lucu deh ..,” pada Senin, 29 Februari 2016.
Baca: Jokowi dengan Nada Tinggi: Menteri Jangan Dahului Presiden!
Sebelumnya, Rizal membalas salah satu komentar netizen yang mengaitkan akun miliknya dengan berita dari sebuah situs online yang menulis kekesalan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral karena dihambat koleganya di pemerintahan. Rizal membalasnya dengan menulis “Kesal sibuk analisa diri sendiri”.
Rizal melengkapi cuitannya tersebut dengan menyisipkan gambar berlatar belakang warna kuning dengan foto close-up Sudirman Said yang sedang menutup mulut hingga sebagian wajahnya dengan dua tangan. Sementara itu, di sisi kiri gambar, ada delapan tangan yang menunjuk ke arahnya. Tepat di atas kepala foto Sudirman, ada tulisan, “Tidak usah berpolemik. Yang pura-pura berjuang untuk rakyat, yang menipu, yang suka mengklaim paling tahu, yang mau coba mengganti investor Masela berhentilah membohongi rakyat. Karena suatu saat akan terbongkar niat busukmu.”
ARIEF HIDAYAT