Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Gempa Catat Keanehan Peringatan Dini Gempa Mentawai  

image-gnews
Info gempa di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat yang berpotensi tsunami melalui twitter resmi BMKG. Twitter.com/@infoBMKG
Info gempa di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat yang berpotensi tsunami melalui twitter resmi BMKG. Twitter.com/@infoBMKG
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kalangan peneliti gempa bumi di Bandung mencatat keanehan dan keunikan terkait dengan informasi gempa dan peringatan dini tsunami yang bersumber di Samudra Indonesia, Rabu malam, 2 Maret 2016. Catatan pentingnya yakni angka koreksi skala gempa yang sempat menggegerkan masyarakat dan lamanya pencabutan peringatan bahaya tsunami.

Peneliti gempa bumi dari Institut Teknologi Bandung, Irwan Meilano, mengatakan koreksi skala gempa dari magnitudo 8,3 menjadi 7,8 terhitung signifikan. “Update skala gempa memang harus dilakukan, tapi ini cukup unik karena koreksinya cukup besar. Saya belum paham perbedaan skalanya itu kenapa,” katanya, Kamis, 3 Maret 2016.

Menurut Irwan, di negara mana pun, proses pengolahan data gempa bersifat desentralisasi atau tidak terpusat di satu lokasi. Adapun alat pemantau gempa di lautan belum serapat atau sebanyak di daratan. “Buoy juga menarik karena bisa memberi peringatan dini tsunami lebih cepat, tapi kepastian tsunami tidak ada itu cukup lama sampai 1 jam 20 menit,” ujarnya.

Peneliti gempa bumi dari Pusat Penelitian Geo Teknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bandung, Eko Yulianto, mengatakan pemerintah perlu memperbaiki sistem peringatan gempa di pesisir barat Sumatera. Eko mengkritik keluarnya peringatan dini pertama yang tidak lengkap akibat sistem yang kurang memadai sehingga perhitungan gempa kurang lengkap. “Buoy di laut rusak, sehingga peringatan dini kedua pun tidak signifikan,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada peringatan dini ketiga, yakni tsunami sampai di daratan, pemerintah mengandalkan alat pemantau pasang surut air di pelabuhan atau saksi mata. Kondisi ini, kata Eko, sudah kerap dikritisi peneliti gempa sejak 2012.

Gempa yang bersumber di Samudra Indonesia itu mengguncang Mentawai dan Sumatera Barat pada Rabu, 2 Maret 2016, pukul 19.49 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) secara resmi mengakhiri peringatan dini tsunami tepat pukul 22.32 WIB setelah mengeluarkan peringatan dini tsunami.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Heboh Gempa Mentawai Akhir Februari, BMKG: Hoaks

15 Februari 2019

Peta potensi gempa besar (megathrust) Mentawai. dok. IAGI Sumbar
Heboh Gempa Mentawai Akhir Februari, BMKG: Hoaks

BMKG menanggapi berita soal akan terjadinya gempa Mentawai pada akhir Februari ini.


Sejarah Gempa Mentawai: Besaran Magnitudo dan Tsunami 2010

3 Februari 2019

Sejumlah warga menggunakan sepeda motor saat terjadinya gempa berpotensi tsunami di Kota Padang, Sumatera Barat, 2 Maret 2016. Gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter di Kepulauan Mentawai berpotensi tsunami. ANTARA/Iggoy el Fitra
Sejarah Gempa Mentawai: Besaran Magnitudo dan Tsunami 2010

Gempa Mentawai terjadi kembali, Sabtu sore, 2 Februari 2019.


Megathrust Penyebab Gempa Mentawai, BMKG: Segmen Ini Belum Pecah

3 Februari 2019

Peta potensi gempa besar (megathrust) Mentawai. dok. IAGI Sumbar
Megathrust Penyebab Gempa Mentawai, BMKG: Segmen Ini Belum Pecah

Rentetan gempa Mentawai terjadi pada Sabtu sore, 2 Februari 2019, hingga pukul 20.11 WIB.


Gempa Mentawai, BMKG: Ada 52 Kali Lindu Susulan

3 Februari 2019

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Mentawai, BMKG: Ada 52 Kali Lindu Susulan

BMKG mencatat setelah gempa Mentawai pertama pada Sabtu sore, 2 Februari 2019, terjadi 52 kali gempa susulan hingga pukul 21.00 WIB.


Rentetan Gempa Mentawai, Warga Pulau Pagai Mengungsi ke Bukit

2 Februari 2019

Ilustrasi gempa. abcnews.com
Rentetan Gempa Mentawai, Warga Pulau Pagai Mengungsi ke Bukit

Gempa Mentawai terjadi pada Sabtu sore, 2 Februari 2019. Setelah itu terjadi sejumlah rentetan gempa susulan.


Kepulauan Mentawai Diguncang Rangkaian Gempa Megathrust

2 Februari 2019

Ilustrasi gempa. geo.tv
Kepulauan Mentawai Diguncang Rangkaian Gempa Megathrust

Masyarakat diminta segera menjauh dari pantai bila merasakan gempa kuat.


Viral Kajian Potensi Gempa dan Tsunami Mentawai, Ini Kata BMKG

18 Oktober 2018

Ilustrasi gempa bumi. ANTARA FOTO
Viral Kajian Potensi Gempa dan Tsunami Mentawai, Ini Kata BMKG

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan hasil kajian itu memang kerap muncul kembali ke permukaan tiap kali terjadi gempa.


Ada Sungai Bawah Laut di Zona Megathrust Mentawai, Apa Dampaknya?

14 Oktober 2018

Peta potensi gempa besar (megathrust) Mentawai. dok. IAGI Sumbar
Ada Sungai Bawah Laut di Zona Megathrust Mentawai, Apa Dampaknya?

Kedahsyatan gempa dan tsunami Aceh berpotensi terulang di zona megathrust Mentawai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.


Riset: Gempa Megathrust dan Tsunami Ancam Mentawai

14 Oktober 2018

Peta potensi gempa besar (megathrust) Mentawai. dok. IAGI Sumbar
Riset: Gempa Megathrust dan Tsunami Ancam Mentawai

Riset mengungkap, kedahsyatan gempa dan tsunami Aceh berpotensi terulang di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.


Gempa Lombok, Banyak Pendaki Gunung Rinjani Diduga Menjadi Korban

29 Juli 2018

Gapura Taman Nasional Gunung Rinjani ambruk akibat gempa. Foto: Twitter.com/BNPB_Indonesia
Gempa Lombok, Banyak Pendaki Gunung Rinjani Diduga Menjadi Korban

Sejumlah pendaki Gunung Rinjani dibawa ke Puskesmas.