TEMPO.CO, Watampone - Seorang mahasiswa bernama Muhammad Alfian, 18, ditemukan selamat di perairan Teluk Bone oleh nelayan penangkap ikan. Warga Desa Watalara Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, itu sebelumnya terapung selama 2 hari di laut setelah ia terjatuh dari kapal feri.
Menurut Muhammad Alfian, selama 2 hari, ia terapung-apung di tengah laut. Selama itu pula, ia tidak makan dan minum. Ia hanya bisa bergelantung pasrah di rumpon milik nelayan yang berada di perbatasan perairan Bone-Kolaka. Hingga akhirnya kapal motor nelayan (KMP) Dahlia menemukannya dan membawanya ke Kabupaten Bone.
"Saya berharap, setiap waktu ada kapal yang melintas dan menemukan saya. Dan Tuhan masih memberikan saya kesempatan hidup," ujar Muhammad Alfian kepada sejumlah media, Kamis, 3 Maret 2016.
Alfian menuturkan peristiwa itu bermula ketika ia bersama keluarganya hendak ke Makassar menggunakan kapal feri Raja di Laut dari Kolaka ke Bone. Ia berangkat dari dermaga Pelabuhan Kolaka pukul 20.00 Wita, Senin, 29 Februari 2016. Namun, dalam perjalanan, sekitar 6 jam kemudian, ia terjatuh ke laut saat tertidur di sisi kapal. "Kemudian terapung sampai pagi. Beruntung ada rumpon saya liat yang menyelamatkan hidup saya," ujar Alfian ketika ditemui di Kelurahan Panyula.
Sementara itu, pemilik KMP Dahlia, Mamat (46), mengatakan melihat Alfian berteriak meminta pertolongan dan mengayunkan tangannya sedang bergelantung di rumpon. Ia kemudian menolong Alfian.
"Dia terlihat lesu dengan baju yang sudah robek. Kami memberi makanan karena (ia) tidak makan selama 2 hari," ucapnya.
ANDI ILHAM