TEMPO.CO, Bangkalan -- Keberanian Melati (bukan nama sebenarnya) patut diacungi jempol. Gadis muda warga Desa Lajing, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, berhasil menangkap dua penjambret yang menjambret kalungnya. Muis dan Husen, nama kedua penjambret, akhirnya diamankan polisi.
Kepala Kepolisian Sektor Arosbaya, Ajun Komisaris Kris Handono menuturkan musibah yang dialami Melati, terjadi Kamis petang 3 Maret 2016. Mengendarai sepeda motor matic, dia hendak pergi ke Kota Bangkalan. Namun sesampainya di lampu merah dekat Karomil Arosbaya, kalung yang dikenakan Melati, tiba-tiba ditarik seseorang dari belakang. "Setelah meraih kalung, pelaku kabur," kata dia, saat ditemui di IGD Rumah Sakit Syambrabu Bangkalan.
Tak terima kalungnya diambil, Melati mencoba mengejar para pelaku. Kejar-kejaran layaknya di film laga pun terjadi. Tanpa rasa takut, Melati terus memacu sepeda motornya. Upaya Melati tidak sia-sia. Ketika pengejaran sampai di jalan raya Desa Lajing, entah sengaja atau tidak, sepeda motor korban bergesekan dengan motor pelaku.
Menurut Kris Handono, gesekan itu membuat sepeda korban terpental ke kiri dan sepeda tersangka terpental ke kanan. Celakanya dari arah berlawanan muncul pikap yang kemudian menabrak sepeda tersangka. "Tersangka Husen alami patah betis dan Muis luka ringan. Ada pun korban tidak luka karena jatuh ke rerumputan," ujar dia.
Kejadian ini rupanya mengundang perhatian warga di sekitar TKP, mengetahui korban tabrakan adalah pelaku kejahatan, bukannya ditolong, kedua tersangka yang tercatat warga Desa Perreng, Kecamatan Burneh, malah dihajar bahkan nyaris dibakar oleh warga.
Beruntung polisi cepat datang ke lokasi dan mengamankan keduanya dari amuk warga. "Keduanya langsung kami bawa ke rumah sakit agar dapat perawatan medis, sementara korban akan kami periksa," tutur Kris Handono.
MUSTHOFA BISRI