TEMPO.CO, Padang - Puluhan warga Saibi Kecamatan Siberut Tengah Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat, kembali mengungsi di perbukitan karena masih trauma gempa 7,8 skala Richter yang terjadi Rabu malam 2 Maret 2016. Mereka khawatir, jika gempa susulan kembali terjadi pada Kamis malam 3 Maret 2016.
"Tadi saya keliling desa. Ada sekitar puluhan warga yang kembali ke perbukitan untuk mengungsi," ujar Kepala Desa Saibi, Binsar Saririkka kepada Tempo, Kamis 3 Maret 2016.
Binsar mengatakan setelah gempa kemarin, mereka sudah kembali ke rumah masing-masing pada Kamis pagi tadi. Namun, beberapa warga kembali lagi mengungsi karena takut gempa terjadi saat mereka tidur. Menurutnya, para pengungsi menuju bukit sekitar pukul 20.00 WIB hingga 21.00 WIB ini. Mereka membawa tas berisi selimut ke lokasi pengungsian. (Baca: Gempa Mentawai, Mensos Minta Bupati Terbitkan SK Kedaruratan)
"Mereka mengungsi karena takut gempa terjadi malam hari. Besok pagi mereka balik lagi ke rumah masing-masing," ujarnya.
Gempa berkekuatan 7,8 SR yang berpusat di Samudera Hindia mengguncang Mentawai dan daerah lainnya di Sumatera Barat. BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang menyebutkan gempa terjadi sekitar pukul 19.49 WIB. Gempat terjadi di koordinat 4.92 Lintang Selatan (LS) dan 94.39 Bujur Timur (BT). Lokasi di skeitar di 682 kilometer Barat Daya Kepualau Mentawai.
Gempa susulan terus terjadi di Samudera Hindia. Catatan BMKG, hingga siang tadi ada sekitar 14 gempa susulan yang terjadi.
"Ada 14 gempa susulan yang tercatat," ujar Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, Ramhat Triyono, kepada Tempo, Kamis 3 Maret 2016.
ANDRI EL FARUQI