TEMPO.CO, Mentawai - Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter di Mentawai yang disertai peringatan tsunami dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika pada Rabu malam, 2 Maret 2016, tidak mengganggu perayaan gerhana matahari total di Mentawai pada 9 Maret mendatang.
Perayaan gerhana matahari total di Mentawai dipusatkan di Macaronis Resor, yang berlokasi di pantai barat Desa Silabu, Pulau Pagai Utara. Acara digelar pada malam sebelum gerhana, Selasa, 8 Maret 2016.
“Masih seperti jadwal semula," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Mentawai Desti Seminora, Kamis, 3 Maret 2016.
Pada malam hari sebelum gerhana matahari total, kata Desti, Dinas Pariwisata akan menggelar perayaan dengan tarian Turuk Lagai dan pesta kembang api. Mereka juga bakal menyajikan kuliner khas Mentawai.
Desti mengatakan perayaan gerhana akan dilakukan sederhana karena tidak ada anggaran dari APBD Mentawai. “Perayaan kecil-kecilan saja,” katanya.
Pulau Pagai Selatan di Mentawai menjadi lokasi pertama di Indonesia yang dilewati gerhana matahari. Sebagai lokasi pertama, Pulau Pagai akan mengalami puncak gerhana pada pukul 07.19 WIB atau lebih cepat 1 menit dibanding di Muko-Muko di pesisir barat Bengkulu ataupun di Silaut, pesisir selatan Sumatera, Barat yang akan mengalami puncak gerhana pada pukul 07.20 WIB.
Pulau Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, akan dilewati gerhana matahari total dengan magnitudo 1,002. Durasi totalitas atau lamanya piringan matahari tertutup oleh piringan bulan di Mentawai adalah 1 menit 51, 6 detik. Durasi gerhana yang teramati diperkirakan 2 jam 6 menit.
FEBRIANTI