TEMPO.CO, Bangkalan - PT Jasa Marga Pengelola Tol Suramadu menambah stok uang receh, pasca penurunan tarif tol sebesar 50 persen. Kepala Tol Suramadu Suharyono mengatakan penambahan uang receh diperlukan karena pada tarif baru angkanya tidak bulat seperti sebelumnya. "Stok uang receh yang kami tambah khususnya pecahan Rp 500," kata Suharyono pada Rabu, 2 Maret 2016.
Menurut Suharyono setelah tarif turun 50 persen, maka tarif pergolongan kendaraan menjadi Rp 15 ribu untuk roda empat golongan I, Rp 22.500 untuk golongan II, Rp 30 ribu untuk golongan III, RP 37.500 untuk golongan IV dan Rp 45 ribu untuk golongan V. "Uang receh diperlukan, agar memudahkan petugas saat membayar uang kembalian," ujarnya.
Selain menyiapkan uang receh, pengelola Tol Suramadu juga mengantisipasi peningkatan volume kendaraan yang melintas sejak tarif diturunkan pada pukul 00.00 WIB Senin 1 Maret 2016 lalu. Bila arus kendaraan meningkat, pihaknya akan memaksimalkan pengoperasian empat gardu tiket.
Namun, berdasarkan pantauan pengelola sejak tarif diturunkan, volume kendaraan yang melintas masih terpantau normal yaitu rata-rata masih dikisaran 15 sampai 16 ribu kendaraan per hari. "Meningkat atau tidak, biasanya baru diketahui satu minggu pasca penurunan tarif," kata dia.
Suharyono memastikan penurunan tarif tersebut tidak akan berdampak pada PT Jasa Marga. Jumlah petugas Tol Suramadu belum akan dikurangi. Dampak baru akan terlihat jika tarif Tol Suramadu digratiskan secara total. Sehingga karyawan perlu dipindahkan ke daerah lain.
Sejumlah pengguna tol suramadu mengatakan senang atas penurunan tarif tersebut. "Dulu kalau ke Surabaya pulang pergi habis Rp 60 ribu, sekarang cuma Rp 30 ribu, sangat meringankan," kata Sodik, pengendara asal Sampang. Ke depannya, dia menginginkan pemerintah menghapus tarif tol tersebut. "Kayaknya hanya di Suramadu nyebrang masih bayar, di jembatan lain tidak.”
MUSTHOFA BISRI