TEMPO.CO, Yogyakarta - Simpang siur kepastian jadwal relokasi lahan parkir di area trotoar sisi timur Jalan Malioboro ke Taman Parkir Abubakar Ali mulai menemukan titik terang. Kemarin Pemerintah Kota Yogyakarta mengatakan relokasi akan berlangsung bulan depan.
“Bulan pastinya untuk relokasi itu April 2016 ini, akan dipercepat karena pemerintah DIY membutuhkan proses lama (untuk persiapan ke jalur pedestrian),” kata Syarif Teguh, Kepala Unit Pelaksana Teknis Malioboro saat ditemui Tempo pasca pembahasan bersama DPRD Kota Yogyakarta pada Rabu 2 Maret 2016.
Sebelumnya sejumlah rencana beredar terkait relokasi lahan parkir sisi timur Malioboro yang kini menghidupi sekitar 200 juru parkir itu. Antara bulan Maret, April, atau Mei. Namun Syarif belum bersedia membeberkan detail rencana relokasi lahan parkir itu karena proses negosiasi dengan paguyuban parkir Malioboro masih berlangsung.
Relokasi parkir Malioboro ini, ujar Syarif akan ditindaklanjuti dengan munculnya sejumlah rencana dari pemerintah DIY terkait persiapan jalur pedestrian. Proses paling dekat pasca-relokasi, adalah penghapusan aset-aset pemerintah kota Yogyakarta di sepanjang jalan Malioboro, untuk diambilalih pengelolaannya oleh provinsi.
Soal hasil negosiasi terakhir dengan Paguyuban Parkir Malioboro yang selama ini menolak untuk direlokasi ke Abu Bakar Ali yang dinilai tak mampu mewadahi seluruh juru parkir, Syarif enggan berkomentar jauh. “Itu masih proses negosiasi, belum bisa kami paparkan,” ujarnya.
Penolakan relokasi parkir Malioboro ke Abu Bakar Ali sendiri oleh juru parkir diungkapkan dengan protes melalui spanduk-spanduk yang di tempel di sepanjang jalan itu.
Ketua Paguyuban Parkir Malioboro Sigit Karsana Putra mendesak pemerintah agar bersedia memfasilitasi pembuatan los-los di trotoar Malioboro agar para juru parkir bisa beralih profesi sebagai pedagang kaki lima. “Cara itu lebih manusiawi daripada memaksakan kami semua masuk ke Taman Parkir Abu Bakar Ali yang luasnya tak seberapa,” ujarnya.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM DIY Muhammad Mansyurmenyatakan untuk relokasi parkir sisi timur Malioboro pihaknya sudah mengirimkan surat kepada pemerintah Kota Yogyakarta agar dilakukan mulai akhir Maret ini.
"Karena kontrak kami dengan rekanan untuk menyiapkan jalur street furniture itu jatuhnya April, jadi relokasi kami harapkan akhir Maret dimulai dan rampung April," ujarnya
Kepala Dinas Pekerjaan Umum ESDM DIY Rani Sjamsinari sebelumnya menuturkan penataan di kawasan Malioboro sebagai jalur pedestrian akan mengusung konsep Malioboro Street Furniture.
“Sering selesainya taman parkir Abu Bakar Ali, konsep street furniture ini untuk mempercantik Malioboro sebagai rintisan jalur pedestrian,” ujarnya. Konsep street furniture tersebut ditandai dengan membenahi jalur pejalan kaki dan kaki lima agar lebih tertata. Sejumlah fasad jalan dan fasilitas public juga akan diganti.
“Misalnya sepanjang jalan akan diberi penanda khusus mengacu huruf Hanacaraka,” ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO