TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mencabut peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa 7,8 skala Richter di Kepulauan Mentawai. Karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat tidak khawatir.
"BNPB menerima pencabutan peringatan tsunami pada 2 Maret 2016 pukul 22.34 WIB. Dengan demikian, masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing dengan tenang. Tidak perlu takut dan kondisi aman," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Rabu, 2 Maret 2016.
Sutopo mengatakan tsunami terdeteksi terjadi hanya dalam skala kecil. Yang terdeteksi terjadi di Pulau Cocos setinggi 10 sentimeter pada pukul 21.15 WIB dan di Padang setinggi 5 sentimeter pada pukul 21.40 WIB.
Posko BNPB sendiri sudah dapat berkomunikasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai dengan radio komunikasi. "Dilaporkan kondisi masyarakat aman. Masyarakat telah berada di tempat-tempat yang aman. Masyarakat di Sikakap, Pagai Selatan, Sipora, Siberut, dan Kepulauan Mentawai dalam kondisi aman dan mengungsi di tempat yang tinggi," kata Sutopo.
Berita Terbaru: Gempa Bumi Mentawai
Hal serupa juga terjadi di daerah-daerah di pulau dan sepanjang pantai barat Sumatera, seperti Nias Selatan, Nias, Simeuleu, Aceh Singkil, Aceh Barat, Muko-Muko, daerah di sepanjang Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Lampung. "BMKG Sumatera Barat telah mencabut peringatan tsunami untuk 15 daerah sejak pukul 21.30 WIB," kata Sutopo.
Dengan dicabutnya peringatan tsunami, BNPB meminta masyarakat kembali ke rumah dengan tertib. Ia mengatakan tidak ada yang perlu ditakutkan. "Yang penting selalu waspada dan mengikuti arahan aparat," ucapnya.
Pada pukul 19.49 gempa mengguncang Kepulauan Mentawai berkekuatan 7,8 skala Richter. Titik gempa berada di 682 kilometer barat daya Kepulauan Mentawai dan Sumatera Barat serta berada di kedalaman 10 kilometer. BNPB sempat memberi peringatan dini untuk beberapa daerah lainnya, seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Bengkulu, dan Lampung.
EGI ADYATAMA