Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kena Dampak El Nino Parah, Produksi Padi Jawa Barat Anjlok  

image-gnews
Seorang petani menanam biji palawija di areal sawah yang mengering di Indramayu, Jawa Barat, 7 Juli 2015. Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Indramayu, kekeringan mencapai 14.689 hektar dan terancam puso. ANTARA/Dedhez Anggara
Seorang petani menanam biji palawija di areal sawah yang mengering di Indramayu, Jawa Barat, 7 Juli 2015. Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Indramayu, kekeringan mencapai 14.689 hektar dan terancam puso. ANTARA/Dedhez Anggara
Iklan

TEMPO.COBandung - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka sementara produksi padi, jagung, dan kedelai di Jawa Barat. "Tahun 2015 itu tahun penurunan produksi padi, jagung, dan kedelai karena El Nino,” kata Kepala BPS Jawa Barat Bachid Ruswana di kantornya, Bandung, Selasa, 1 Maret 2016.

Bachdi mengatakan penurunan tiga komoditas di Jawa Barat itu disebabkan oleh penurunan luas panen akibat kekeringan. Namun, kata dia, ini masih lebih baik dibandingkan provinsi lain karena produktivitasnya meningkat.

BPS melansir angka ramalan produksi padi Jawa Barat tahun 2015 mencapai 11,373 juta ton gabah kering giling (GKG), setara dengan 7,135 ton beras. Produksinya turun 2,33 persen dibandingkan tahun 2014.

Bachdi mengatakan penyebab turunnya produksi padi karena terjadi penurunan luas panen sebesar 6,17 persen, atau turun 271,6 ribu ton GKG. Angka sementara luas panen padi hanya 1,857 juta hektare, turun 122.173 hektare dibandingkan luas panen pada 2014.

BPS memetakan kemarau panjang akibat El Nino terjadi sejak Agustus 2015 di seluruh Indonesia. Dampaknya berbeda tiap provinsi, misalnya ada sembilan provinsi yang malah mengalami kenaikan luas panen kendati selebihnya luas panennya anjlok.

Berdasarkan hasil pemetaan BPS di seluruh Indonesia mengenai dampak El Nino terhadap produksi padi sepanjang September-Desember 2015, ternyata terjadi penurunan luas panen sebesar 120,1 ribu hektare. Dari jumlah itu, penurunan luas panen terbesar terjadi di Jawa Barat, menembus 118,4 ribu hektare.

Bachdi mengatakan, kendati luas panen turun, di Jawa Barat secara umum terjadi peningkatan produktivitas padi 4,08 persen dibandingkan tahun 2014. Produktivitas padi Jawa Barat pada 2015 mencapai 61,22 kuintal per hektare.

El Nino juga menyebabkan produksi jagung Jawa Barat mengalami penurunan 8,32 persen. BPS melansir angka sementara produksi jagung Jawa Barat mencapai 959,9 ribu ton pipilan kering, turun 87 ribu ton. 

“Penyebabnya luas panen turun 11,19 persen walaupun terjadi peningkatan produktivitas 3,34 persen,” kata Bachdi. Luas panen jagung sepanjang 2015 hanya 126,8 ribu hektare.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bachdi mengatakan El Nino juga menyebabkan produksi kedelai Jawa Barat turun 14,46 persen. Angka sementara produksi kedelai Jawa Barat tahun 2015 mencapai 98,9 ribu ton. Seperti padi dan jagung, luas panen kedelai juga mengalami penurunan mencapai 14,16 persen. Luas panen kedelai Jawa Barat 60,1 ribu hektare.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jawa Barat Ruslan mengatakan baru kali ini terjadi penurunan produksi padi, jagung, dan kedelai sekaligus. Biasanya yang terjadi mirip menarik kain sarung, kenaikan salah satu komoditas menyebabkan komoditas lain turun karena lahan produksinya sama. “Ini tidak lagi seperti kain sarung, alamnya memang begitu,” katanya di Bandung, Selasa, 1 Maret 2016.

Ruslan mengatakan dampak kekeringan akibat El Nino pada 2015 terhitung berat. “Bayangkan kedelai seperti apa resistensinya terhadap kondisi kering, jagung juga, tapi produksinya juga turun,” katanya.

Menurut Ruslan, penurunan produksi padi di Jawa Barat tahun 2015 masih lumayan karena terjadi kenaikan produktivitas untuk tiga komoditas itu. “Artinya perlu diapresiasi ada upayanya,” katanya.

BPS mencatat produksi padi Jawa Barat terus turun sejak 2013. Pada 2013 produksi padi Jawa Barat mencapai 12,08 juta ton GKG (setara 7,58 juta ton beras), turun pada 2014 menjadi 11,64 juta ton GKG (7,31 juta ton beras). Tahun 2015 angka prediksi menunjukkan produksi padi Jawa Barat kembali mengalami penurunan.

AHMAD FIKRI 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.


Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

9 hari lalu

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.


Impor Jagung Disetop Sebelum Panen Raya, Bapanas: Agar Harga di Tingkat Petani Tidak Jatuh

12 hari lalu

INFO Panen Jagung di Perkebunan Jati Jawa Timur
Impor Jagung Disetop Sebelum Panen Raya, Bapanas: Agar Harga di Tingkat Petani Tidak Jatuh

Pemerintah menyetop impor jagung sebelum panen raya yang puncaknya diperkirakan berlangsung pada April 2024.


Menyoroti Harga Beras dan Komoditas Pangan Lainnya di Bulan Ramadan

15 hari lalu

Pembeli bersiap membayar cabai yang ia beli di Pasar Senen, Jakarta, Senin, 28 Desember 2020. Inflasi Desember 2020 secara tahun kalender sebesar 1,46 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,46 persen (yoy) dan penyumbang utama inflasi, yaitu cabai merah sebesar 0,04 persen (mtm). TEMPO/Tony Hartawan
Menyoroti Harga Beras dan Komoditas Pangan Lainnya di Bulan Ramadan

Puncak panen raya diprediksi pada Maret - April tapi itu tak membuat harga beras turun banyak jelang bulan suci Ramadan.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

17 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Sawah di Pangkep Sulawesi Selatan Terancam Gagal Panen, Petani: Biaya yang Sudah Dikeluarkan Rp 5 Juta

18 hari lalu

Petani memanen padi di persawahan yang terendam banjir di Desa Wates, Undaan, Kudus, Jawa Tengah, Jumat 3 Maret 2023. Menurut data BPBD setempat, sebanyak 2.216 hektare sawah di lima kecamatan di wilayah itu terdampak banjir sehingga sebagian petani gagal panen, sementara harga gabah di wilayah tersebut turun dari Rp5.300 per kilogram menjadi harga paling rendah mencapai Rp2.500 per kilogram akibat kualitas padi yang menurun akibat terendam banjir. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Sawah di Pangkep Sulawesi Selatan Terancam Gagal Panen, Petani: Biaya yang Sudah Dikeluarkan Rp 5 Juta

Padi di Kabupaten Pangkejene dan Kepulauan (Pangkep) terancam gagal panen. Musababnya , sawah para petani digenangi air setinggi dada orang dewasa.


Perhimpunan Pendidikan dan Guru Tolak Keras Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Sederet Alasannya

21 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melihat menu makanan milik siswa saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 29 Februari 2024. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp15 ribu per porsi pada simulasi program makan siang gratis. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt.
Perhimpunan Pendidikan dan Guru Tolak Keras Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Sederet Alasannya

Program makan siang gratis janji kampanye Prabowo-Gibran yang akan diambil dari Dana BOS dinilai berpotensi mengurangi gaji guru. P2G tolak keras.


Solihin GP Penggagas Tanam Padi Gogo Rancah: Kalau Gorah Gagal, Saya Siap Dilinggis

22 hari lalu

Tokoh Jawa Barat Solihin Gautama Purwanegara alias Mang Ihin. (ANTARA)
Solihin GP Penggagas Tanam Padi Gogo Rancah: Kalau Gorah Gagal, Saya Siap Dilinggis

Solihin GP penggagas sistem tanam padi gogo rancah untuk mengatasi krisis pangan. Apa itu gogo rancah?


Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

23 hari lalu

Petani menanam bibit padi di lahan persawahan desa Putukrejo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa, 27 Desember 2022. Penggilingan Jawa Timur pada awal Desember 2022 lalu juga menyatakan siap memasok beras ke Bulog sebanyak 42,1 ribu ton. TEMPO/Imam Sukamto
Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

Kementerian Pertanian atau Kementan menargetkan penanaman padi gogo di lahan perkebunan sawit dan kelapa seluas 500 ribu hektare.


Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

24 hari lalu

Pembeli tengah memilih kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat 1 September 2023. Secara bulanan, inflasi beras pada Agustus 2023 sebesar 1,43 persen merupakan tertinggi sejak Maret 2023. Sebelumnya, pada Februari 2023, harga beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Tempo/Tony Hartawan
Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.