TEMPO.CO, Bandung - Badan Pusat Statistik merilis nilai ekspor perdagangan Jawa Barat Januari 2016 sebesar US$ 1,98 miliar. Sedangkan nilai impor di bulan yang sama mencapai US$ 903,05 juta. “Neraca perdagangan kita terjadi surplus sebesar US$ 1,07 miliar,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Bachdi Ruswana di Bandung, Selasa, 1 Maret 2016.
Bachdi mengatakan nilai ekspor dan impor perdagangan luar negeri Jawa Barat pada Januari 2016 mengalami penurunan. Nilai ekspor turun 8,01 persen, dan impor turun 11,69 persen.
Volume ekspor Januari 2016 sebanyak 659,77 ribu ton, turun 11,02 persen dibandingkan Desember 2015. “Berdasarkan pelabuhan, minat untuk ekspor terbanyak dari Tanjung Priok, 89,63 persen,” kata Bachdi.
Penurunan ekspor terbesar terjadi pada ekspor nonmigas sebesar 7,78 persen. Ekspor Jawa Barat didominasi ekspor nonmigas. Pada Januari 2016 peranan ekspor nonmigas mencapai 97,26 persen terhadap total nilai ekspor keseluruhan.
Impor Jawa Barat juga didominasi impor nonmigas. Pada Januari 2016, impor nonmigas porsinya 96,68 persen atau setara US$ 873 juta. Sedangkan impor migas hanya US$ 30 juta. Volume impor Januari 2016 sebanyak 267,01 ribu ton, turun 33,47 persen dibandingkan Desember 2015 sebesar 401,32 ribu ton.
AHMAD FIKRI