TEMPO.CO, Denpasar-Kebakaran hebat yang melanda Pasar Badung, Denpasar, akhirnya dapat diatasi, Selasa, 1 Maret 2016. Namun ribuan pedagang pasar terbesar di Bali tersebut terpaksa kehilangan tempatnya berjualan.
Dari data Pemerintah Kota Denpasar disebutkan bahwa di lantai satu Pasar Badung terdapat 67 kios, lantai dua 113 kios dan lantai tiga 121 kios. Adapun jumlah losnya lantai satu sebanyak 817, lantai dua 298 dan lantai tiga 237. Jumlah pedagang pelataran pada malam hari tercatat 289 orang dan gudang berjumlah 9 unit.
Wakil Wali Kota Denpasar Jaya Negara meminta Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar untuk segera mendata semua pedagang yang menjadi korban. “Tolong berikan informasi yang jelas sehingga tidak terjadi simpang siur,” ujarnya.
Jaya Negara juga meminta kepada Dinas Tata Ruang agar mengecek kondisi bangunan pascakebakaran, apakah masih layak pakai atau tidak. Jaya Negara menyiapkan tiga opsi untuk merelokasi pedagang korban kebakaran, yakni ke bekas Super Market Tiara Grosir, bekas Pasar Loak di Jalan Gung Agung dan lapangan parkir Kompyang Sujana.
Jaya Negara yang didampingi Sekretaris Daerah AAN. Rai Iswara menambahkan akan mendirikan posko pengaduan bagi para pedagang yang membutuhkan informasi. Dia mengimbau pedagang tidak resah.
“Saya mengimbau pedagang tidak terhasut isu-isu yang beredar terkait penyebab kebakaran. Biarkan para aparat kepolisian yang bekerja untuk menyelidiki serta memastikan penyebabnya,” ucap dia.
Wali Kota Denpasar Rai Mantra mengaku sangat terpukul atas terbakarnya Pasar Badung. “Ini adalah musibah yang tidak saja merugikan para pedagang tetapi juga masyarakat secara luas, karena Pasar Badung adalah pasar terbesar di Bali."
Rai Mantra berharap para pedagang menerima keadaan itu dengan tabah. Rai Mantra berjanji segera menyiapkan langkah-langkah strategis, di antaranya dengan merelokasi pedagang ketempat penampungan sementara.
ROFIQI HASAN