TEMPO.CO, Sampang - Warga korban banjir di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, hingga kini belum menerima bantuan dari pemerintah daerah. Hera, warga korban banjir di Jalan KH Agus Salim, mengaku sejak banjir melanda kawasan tersebut pada Jumat lalu dan surut empat hari kemudian tak sekalipun mendapat bantuan.
"Saya butuh sembako, belum ada uang untuk beli karena empat hari tidak berjualan," kata Hera, Selasa, 1 Maret 2016.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sampang Malik Amrullah mengakui hingga kini bantuan dari pemerintah dan sumbangan pihak ketiga belum disalurkan. Hari ini, kata dia, para pegawai dan relawan sedang memilah-milah bantuan untuk kemudian dibungkus jadi paket per paket.
"Kalau malam ini selesai, besok mulai didistribusikan," kata dia. Bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan pokok, seperti minyak goreng, mi instan, dan beras.
Selain terhambat karena memilah bantuan, menurut Malik, kendala untuk menyalurkan bantuan adalah belum ada data jumlah korban banjir dari lurah atau camat masing-masing wilayah. "Tadi saya sudah minta camat dan lurah mendata warganya, mudahan besok sudah kelar juga pendataannya," ujarnya.
Malik mengatakan bantuan akan diprioritaskan untuk daerah yang paling parah terkena banjir, serta warga korban banjir yang tidak mampu. Menurut dia, hal itu dilakukan karena tidak cukupnya jumlah bantuan. "Yang paling parah akan kami dahulukan diberi bantuan," ungkapnya.
Selain itu, Malik mengaku jika anggaran bantuan bencana di instansinya sangat terbatas. Untuk membantu korban banjir yang rumahnya rusak berat, harus meminta suntikan dana dari pemerintah provinsi atau pemerintah pusat. "Dana yang kami gunakan dari anggaran dana tak terduga," katanya.
MUSTHOFA BISRI