TEMPO.CO, Jakarta - Ridwan Kamil akhirnya memutuskan tidak jadi maju pada Pemilihan Gubernur Jakarta 2017. Kang Emil--panggilan akrabnya--beralasan sukses pun bisa didapat di mana saja, tidak harus di Jakarta. “Kita harus bongkar mitos itu bahwa sukses di Indonesia tidak harus di Jakarta,” ujarnya.
BACA: Ridwan Kamil Mundur, Partai Putar Otak Cari Penantang Ahok
Sikap Ridwan Kamil yang berbeda dengan kompetitornya di Jakarta, Gubernur Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, membuat banyak orang jatuh hati. Sejak mulai menjabat 16 September 2013 Ridwan Kamil Kerap mengeluarkan kebijakan dan sikap keras seperti Ahok. Berikut di antaranya:
1. Memecat Tiga Pejabat
Diam-diam Ridwan Kamil sudah memecat tiga orang bawahannya. Satu orang pejabat kewilayahan, yakni Camat Mandalajati pada Februari 2016. "Diberhentikan karena terindikasi melakukan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) oleh pemeriksaan Inspektorat," ujar Ridwan Kamil.
BACA: Pilkada DKI 2017, Netizen: Dengarkan Kata Hati Ridwan Kamil!
Seorang lagi yang dipecat, Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Bermartabat menyusul banyaknya laporan dari pedagang. Selain itu kerugian miliaran rupiah juga menjadi pertimbangan pemberhentian Rinal. Terakhir Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Ricky Gustiadi dipecat dari jabatanya Januari 2016 karena tidak kunjung selesai menyiapkan proyek Cable Car Bandung.
2. Membongkar Makam
Kemacetan kota Bandung menjadi momok Ridwan Kamil. Salah satu cara yang ditempuh dengan membuat jalan tembus dari Pajajaran menuju Pasteur untuk mengatasi kemacetan Jalan Pasteur. Konflik muncul karena proyek sepanjang 700 meter itu harus menggusur Tempat Pemakaman Umum nonmuslim di Jalan Pandu.
BACA: Ridwan Kamil: Jangan Remehkan Ahmad Dhani dan Lulung
Wali Kota Bandung itu mengaku sudah melakukan sosialisasi kepada 600 ahli waris makam yang bakal terkena gusuran. "Yang kita minta bukan untuk pribadi tapi kepentingan masyarakat. Jadi, ya terus jalan," kata Ridwan Kamil Januari 2016.
3. Melarang Penjualan Hewan Kurban di Trotoar
Sikap keras Ridwan Kamil kali ini sama seperti koleganya di Jakarta, Gubernur Ahok. Ia melarang penggunaan trotoar untuk sarana berjualan hewan kurban.
Jika masih membandel Ridwan akan menertibkan para pedagang. "Nanti kita tertibkan, jangan berjualan hewan kurban di trotoar yang digunakan untuk pejalan kaki," kata Ridwan Kamil 14 September 2015. Alasan Ridwan penjualan di trotoar mengganggu kepentingan masyarakat.
4. Penggusuran Warga Babakan Siliwangi
Kali lain niat Ridwan Kamil menata kota Bandung harus menggusur warga Babakan Siliwangi yang tinggal di bantaran sungai Cikapundung. Penggusuran itu terkait
proyek pembangunan Cikapundung Promenade. Sekitar 40 lebih kepala keluarga atau sekirar 108 jiwa di RT 05, RW 10 Kelurahan Hegarmanah Kecamatan Cidadap akhirnya menyerah kepada perintah Ridwan Kamil.
BACA: Pilkada DKI, Ridwan Kamil: Jokowi Sarankan Jangan Lawan Ahok
Proses penggusuran menurut Riswad Kamil sudah berlangsung lama. "Proses komunikasinya sudah berjalan selama satuh tahun dari tahun lalu. Warga ini kami terima di pendopo Agustus 2014. Jadi sudah banyak aspirasi yang kami perhatikan selama satu tahun," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di lokasi gusuran, Jumat, 2 Oktober 2015.
5. Pembubaran Rute Angkot
Banyaknya laporan dari masyarakat terkait pelayanan sopir dan citra buruk angkot 05 yang melayani rute Cicaheum-Cibaduyut mengundang Kang Emil bersuara keras. "Memang menurut laporan angkot-angkot paling brengsek itu angkot 05," tegasnya.
Akhirnya Pemerintah Kota Bandung 3 November 2015, meluncurkan angkot 08, hasil perubahan angkot 05 dengan warna cat serta rute baru terminal Cicaheum-Leuwipanjang.
BACA: Ridwan Kamil Mundur, Lawan Kuat Ahok Tinggal Orang Ini
Masalah baru muncul karena sopir angkot rute nomor 18 dengan trayek Panghegar-Dipatiukur menganggap angkot nomor 08 berpotongan dengan Jalan Jenderal Ahmad Yani dan Jalan Jakarta.
Toh Ridwan Kamil tetap pada pendiriannya dan membela rekkomendasi gabungan tim dari Organda, Dinas Perhubungan, Kepolisian dan koperasi angkutan kota tim. "Dari awal rute hadir itu rekomendasi dari tim itu. Sekarang ada dinamika, selesaikan dulu. Jangan sedikit sedikit ada masalah di lapangan wali kota lagi. Kan, sudah dikasih tupoksi."
6. Berani Melawan FPI
Kesempatan lain pria kelahiran 4 Oktober 1971 ini berani melawan petinggi Front Pembela Islam, Habib Rizieq. Sebabnya Rizieq yang dianggap menghina
budaya adat Sunda dengan mengganti salam sampurasun menjadi campur racun.
"Tidak semestinya kultur-kultur yang ada di nusantara dijadikan bercandaan yang tidak pada tempatnya. Kalau Habib Rizieq membercandai ya, tidak lucu," kata Ridwan Kamil di Rancanumpang, Gedebage, Kota Bandung, Rabu 25 November 2015.
BACA: Ridwan Kamil Batal Tantang Ahok di Jakarta 2017
Ia juga menuntut FPI meminta maaf ke warga Sunda. "Kalau niatnya cuma buat guyon bukan pada tempatnya. Jadi saya harap Habib Rizieq meminta maaf ke masyarakat Sunda," tegasnya.
7. Dikritik karena Mengunjungi Gereja
Langkah lulusan University of California, Berkeley, itu mengayomi semua golongan warga sempat dikritik karena dianggap bukan panutan seorang muslim. Sebabnya warga tidak setuju dengan tindakan Ridwan Kamil mengunjungi Gereja ketika Natal 2015 berlangsung. Waktu itu ia berkunjung ke gereja memastikan umat kristiani bisa
melaksanakan Natal dengan lancar.
BACA: Adhyaksa Dault: Ridwan Kamil Yes, Ahok No!
Ridwan Kamil sempat disebut harus mempertanggungjawabkan tindakannya itu de hadapan umat. Namun Ridwan tetap keukeuh. "Gak usah maen ancam mengancam ama saya. saya tau persis apa yg saya pertanggungjawabkan," tulis Ridwan Kamil yang membalas salah satu komentar netizen melalui akun Facebook Ridwan.
EVAN | PDAT | SUMEBR DIOLAH TEMPO