TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Staf Presiden mengangkat pengamat militer Jaleswari Pramodharwardani sebagai pelaksana tugas Deputi V Bidang Politik, Hukum, Keamanan, dan HAM.
“Kami menunjuk Jaleswari Pramodharwardani sebagai pelaksana tugas,” kata Kepala Staf Presiden Teten Masduki, seperti dikutip dari berita yang dilansir pada Jumat pekan lalu di situs resmi Kantor Staf Presiden, www.ksp.go.id.
Menurut Teten, perempuan yang akrab disapa Dani itu untuk sementara menggantikan Mayor Jenderal Andogo Wiradi di Deputi V. Andogo kembali membantu Panglima TNI sebagai Koordinator Staf Ahli di Mabes TNI. Dani menjadi Plt Deputi V hingga terpilih pejabat definitif.
Dia menjelaskan, kinerja Andogo cukup baik di KSP. Pihaknya tetap mengajak ia berjuang untuk melanjutkan program Presiden Joko Widodo mengenai Nawacita. “Pengabdian untuk bangsa tak hanya di sini, tapi di mana saja,” ucapnya.
Teten mengatakan dalam waktu dekat akan mengajukan beberapa nama kepada Presiden untuk dijadikan Deputi V yang definitif. Namun Teten tidak merinci siapa saja yang bakal ia tawarkan kepada Presiden Jokowi.
Dani pernah menjadi anggota Staf Khusus Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Pada Agustus 2015, Andi digantikan Pramono Anung Wibowo. Dani pun hengkang dari Istana. Dani lantas kembali ke profesi semula sebagai pengamat militer dan pertahanan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Dani telah melaksanakan pekerjaan barunya di KSP. Beberapa kali ia sempat memberi pernyataan kepada media massa terkait dengan sejumlah masalah. Salah satunya terkait dengan temuannya, yakni adanya pegawai negeri sipil di daerah yang menolak ideologi Pancasila.
Menurut dia, masyarakat semakin intoleran terhadap berbagai perbedaan yang ada. Hal ini tidak sejalan dengan program Nawacita yang sedang digadang-gadang pemerintah sebagai implementasi Pancasila.
AVIT HIDAYAT