TEMPO.CO, Dompu - Seorang guru sekolah dasar di Dompu, Nusa Tenggara Barat, meninggal di tengah upacara bendera, Senin, 29 Februari 2016. Dia jatuh pingsan di lapangan dan tidak tertolong sekalipun segera dibawa ke rumah sakit.
“Setiba di rumah sakit, guru tersebut sudah tidak bernyawa,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Dompu Ichtiar.
Dia menjelaskan, guru itu berasal dari SDN 7 Woja di Dusun Bolo Baka, Desa Baka Jaya, Kecamatan Woja. Belum jelas penyebab Timon, nama guru tersebut, jatuh pingsan dan meninggal saat mengikuti upacara bendera pada Senin pagi.
Ibu Tima—sapaan Timon—disebutkan lunglai begitu saja sehingga mengejutkan para peserta upacara lain. Rekan-rekannya segera melarikan Ibu Tima ke Rumah Sakit Umum Daerah Dompu. Namun tetap tak tertolong.
Dokter yang memeriksa di RSUD Dompu, Fitratul Ramadhan, menjelaskan bahwa kondisi Ibu Tima saat tiba di rumah sakit sudah tidak bernapas. Namun pihaknya tetap melakukan tindakan medis. "Kami usahakan sesuai dengan tindakan medis, tetap tidak tertolong," ucapnya.
Fitratul menambahkan, dalam pemeriksaan awal, ditemukan perdarahan di hidung dan mulut Ibu Tima. Perdarahan tersebut, menurut dia, bisa disebabkan oleh penyakit stroke dan serangan jantung. "Kami hanya bisa perkirakan seperti itu," katanya.
Dia tidak bisa mengungkap lebih jauh terkait dengan kepastian penyebab kematian pasien. Terlebih pihak keluarga tidak meminta dilakukan visum atau otopsi.
AKHYAR M NUR