TEMPO.CO, Luwu Utara - Ribuan rumah di empat kecamatan di Kabupaten Luwu Utara kembali terendam banjir. Ketinggian air di beberapa lokasi bahkan mencapai 2 meter.
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengatakan pemerintah Luwu Utara sudah mengevakuasi warga dan mendata jumlah rumah yang terendam banjir. Pemerintah juga telah mendata ketinggian air di tiap-tiap wilayah banjir.
"Dari data awal yang kita peroleh, ada dua desa yang cukup parah, yakni Desa Giri Kusuma dan Desa Ladongi di Kecamatan Mappideceng. Ketinggian air mencapai 1,5 meter," kata Indah Putri Indriani, Minggu, 28 Februari 2016.
Tahap awal penanganan banjir yang dilakukan pemerintah, kata Indah Putri, adalah menyalurkan sejumlah bantuan yang sangat dibutuhkan. Di antaranya selimut, air mineral, dan obat-obatan. "Perbaikan fisik baru akan dilakukan setelah banjir surut. Ada juga fasilitas umum yang rusak akibat banjir ini," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Luwu Utara, Andi Eviana, mengatakan banjir terjadi karena air Sungai Sabbang meluap akibat hujan deras yang terjadi di kawasan hulu. "Daerah tersebut memang langganan banjir setiap kali musim hujan," kata Andi Eviana.
Dia menjelaskan, banjir kali ini melanda empat kecamatan, yakni Baebunta, Malangke, Malangke Barat, dan Mappideceng.
"Ketinggian air 50 sentimeter-2 meter," katanya.
HASWADI