TEMPO.CO, Purwakarta - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi terlihat hadir pada acara peringatan Cap Go meh di Karawang. Di panggung kehormatan, Dedi terlihat duduk berdampingan dengan Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana.
"Hanya menghormati undangan saja, tidak ada kaitannya dengan Jabar Satu (pencalonan gubernur Jawa Barat)," ujar Dedi, menjawab pertanyaan wartawan ihwal isu dirinya yang disebut-sebut ingin maju menjadi Gubernur Jawa Barat. "Ini acara Cap Go Meh, nggak ngomongin Jabar Satu lah,"
Bagi Dedi, Perayaan Cap Go Meh di Karawang adalah hal yang luar biasa. Menurutnya warga Karawang memiliki spirit pluralisme yang tinggi. "Spirit pluralisme ini harus menjadi budaya di Karawang,"katanya.
Karawang berhasil menyelenggarakan perayaan Cap Go Meh 17 kali secara berturut-turut. Dedi menyebut, hal itu adalah tren positif. "Dulu kan tabu, tapi saat ini perayaan semacam itu sudah bisa terbuka," kata Dedi.
Dalam festival itu, tidak hanya menampilkan kesenian tradisi Cina. Selaim atraksi barongsai, atraksi ilmu kebal san debus pun dipertontonkan sejumlah penandu joli.
Selain Dedi Mulyadi, perayaan itu juga dihadiri oleh Sinta Nuriyah, isteri Gusdur. Ditemani cucu perempuannya, Sinta terlihat duduk menggunakan kursi roda di Panggung bersama Dedi dan Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana.
Cellica mengungkapkan, peringatan Cap Go Meh di Karawang merupakan sebuah wisata religi yang mampu mengundang wisatawanlokal di seluruh wilayah Jawa Barat. Ia berharap, Cap Go Meh akan menjadi daya tarik untuk menundang wisatwan ke Karawang.
Selain itu, wisata religi ini menunjukan kemampuan Karawang untuk menjaga silaturahmi antar etnis maupun agama. “Kita lihat Cap Go Meh ini berhasil dirayakan selama 17 kali berturut-turut atau selama 17 tahun. Tentu hal ini menjadi contoh kehidupan antar etnis dan agama di Karawang,”
HISYAM LUTHFIANA