TEMPO.CO, Mataram – PT Angkasa Pura I Lombok International Airport (LIA) melakukan kerja sama pemanfaatan lahan bandara dengan Ikatan Motor Indonesia Nusa Tenggara Barat (IMI NTB) dan Universitas Mataram (Unram).
Dari total luas areal LIA yang mencapai 551 hektare tersebut, hampir setengahnya masih belum digunakan. Maka lahan menganggur yang berada di sebelah timur dan barat bagian selatan akan dijadikan sirkuit motocross dan botanical garden. Nota kesepahaman ditandatangani hari ini, 28 Februari 2016, oleh General Manager (GM) LIA I Gusti Ngurah Ardita dengan Ketua IMI NTB M. Nur Haedin, serta Dekan Fakultas Teknik Unram Yusron Saadi di halaman kantor LIA di Tanak Awu, Lombok Tengah.
Penyediaan sirkuit motocross bertaraf internasional dan taman bunga tersebut digagas GM LIA I Gusti Ngurah Ardita untuk mendukung ketersediaan fasilitas wisata NTB dan memanfaatkan lahan milik LIA. “Sekitar 45 persen bisa digunakan untuk sirkuit dan botanical garden,” ujarnya.
Untuk lahan sirkuit disiapkan di sebelah timur pintu masuk LIA dan sebaliknya botanical garden di sebelah barat. “Lokasi di sini ini strategis. Wisatawan bisa singgah sewaktu baru datang atau sebelum berangkat pulang ke daerahnya,” ucapnya.
Saat ini sudah ada kawasan hotel di seberang lokasi bandara dan diharapkan meningkat menjadi kawasan kuliner di sekitarnya. Di LIA, pergerakan penumpang setiap harinya mencapai 2.700 orang dan 70 penerbangan. Peningkatannya relatif tinggi. Sewaktu libur Natal dan tahun baru mencapai 28 persen. “Lombok itu sebagai destinasi pariwisata bagus,” katanya.
Ketua IMI NTB M. Nur Haedin mengatakan segera menyiapkan desain sirkuit motocross bertaraf internasional. "Sebagai magnet wisatawan,” ujarnya. "Pertama kali dilakukan, bandara milik BUMN ini untuk fasilitas olahraga."
SUPRIYANTHO KHAFID