TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian telah menangkap 19 orang yang diduga terkait langsung dengan insiden teror di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, yang terjadi 14 Januari 2016.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan kepolisian hampir menuntaskan kasus teror bom Thamrin melalui penangkapan 19 orang tersebut. “Penanganan kasus Thamrin hampir kami tuntaskan,” kata Badrodin Haiti di kantornya pada Jumat, 26 Februari 2016.
Baca Juga:
Badrodin menjelaskan 19 orang yang ditangkap itu terdiri atas narapidana dan warga. Badrodin menyebutkan, 16 orang di antaranya terkait langsung dengan teror Thamrin. Mereka diduga tahu dan ikut terlibat dalam perencanaan hingga eksekusi teror Thamrin.
Dia juga menjelaskan ada dua narapidana yang terkait dengan teror tersebut. Sedangkan satu orang lainnya masih ditelusuri keterlibatannya. Badrodin berujar mereka berasal dari lima kelompok teroris di Indonesia.
Kepolisian sempat mencatat nama-nama ketua kelompoknya di antaranya kelompok Hendro Fernando, Romli, Herni, dan sejumlah kelompok lain yang masih diidentifikasi kepolisian. “Kelompok ini berbeda-beda,” kata Badrodin.
Saat ini, pihaknya telah melengkapi berkas perkara tersebut. Menurut dia, pihaknya telah memperoleh perincian pesan-pesan yang disampaikan pelaku sebelum teror dilakukan. Polisi juga mengklaim mendapat gambaran keseluruhan penyerangan berdarah tersebut. Adapun Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.
AVIT HIDAYAT