Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ujaran Kebencian ke LGBT Marak, Pemerintah Diminta Bertindak  

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Tifatul Sembiring. Tempo/Tony Hartawan
Tifatul Sembiring. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar menyesalkan sikap pemerintah yang membiarkan wacana penolakan terhadap lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di masyarakat yang berkembang menjadi ujaran kebencian.

Ujaran kebencian dapat berupa yang beredar langsung dalam bentuk selebaran maupun yang saat ini telah gencar menggunakan media sosial.

Haris mengatakan awalnya wacana penolakan itu hanya berupa pernyataan ketidaksukaan pribadi terhadap kelompok LGBT. Namun hal itu kini telah meningkat menjadi pernyataan diskriminatif hingga ujaran kebencian. "Hal ini dapat menimbulkan kekerasan dan konflik sosial," kata Haris melalui keterangan tertulisnya, Jumat, 26 Februari 2016

Menurut Haris, saat ini sering terjadi salah tafsir bahwa pernyataan-pernyataan anti-LGBT merupakan salah satu penggunaan hak kebebasan berpendapat. Hal ini berdampak seolah-olah negara tidak perlu turun tangan untuk meredam ujaran kebencian.

Padahal negara dan masyarakat perlu memahami dan membedakan pernyataan yang berupa pendapat pribadi, pernyataan diskriminatif, dan ujaran kebencian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyesalan ini diutarakan Haris setelah melihat isi akun Twitter @tifsembiring. Akun yang selama ini dikenal sebagai milik anggota Dewan Perwakilan Rakyat Tifatul Sembiring itu berisi cuplikan hadis tentang seruan membunuh kaum homoseksual dengan hashtag #RenunganJumat.

Atas cuitannya tersebut, netizen ramai-ramai memberi tanggapannya. Salah satunya dari pemilik akun Twitter @asbabul_junub. "@tifsembiring islam aliran mana nih kok gampang banget main bunuh... ini manusia perlu dikembalikan ke zaman purbakala, enggak pantas di sini," tulis Gus Baster lewat akun Twitter @asbabul_junub.

Saat dikonfirmasi Tempo, Tifatul belum bersedia berkomentar.

LARISSA HUDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ketua Umum Projo Budi Arie Jadi Menkominfo, Berikut Menteri Kominfo Sejak Era Reformasi

19 Juli 2023

Menkominfo Budi Arie Setiadi di Istana Negara, Jakarta, Senin 17 Juli 2023. ANTARA/Desca Lidya Natalia
Ketua Umum Projo Budi Arie Jadi Menkominfo, Berikut Menteri Kominfo Sejak Era Reformasi

Ketua Umum Projo Budi Arie ditunjuk Jokowi menjadi Menkominfo, berikut sosok yang menjadi Menteri Kominfo sejak era reformasi termasuk Johnny G. Plate


Komisi VII Kunjungan ke Gresik untuk Pastikan Pengelolaan Pupuk

16 September 2022

Anggota Komisi VII DPR RI Tifatul Sembiring
Komisi VII Kunjungan ke Gresik untuk Pastikan Pengelolaan Pupuk

PT Pupuk Indonesia Utilitas mendapat pasokan gas bersubsidi dari pemerintah. Pemanfaatanya harus tebukti nyata dengan produksi pupuk.


Pentingnya Ratifikasi Konvensi Anti-Penghilangan Paksa

10 April 2019

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Yati Andriani. TEMPO/Amston Probel
Pentingnya Ratifikasi Konvensi Anti-Penghilangan Paksa

Rencana ratifikasi Konvensi Anti-Penghilangan Paksa sudah kerap didengungkan oleh pemerintah.


Tifatul Sembiring: PKS Hanya Satu, Tidak Ada yang Lain

18 Oktober 2018

Tifatul Sembiring. Tempo/Tony Hartawan
Tifatul Sembiring: PKS Hanya Satu, Tidak Ada yang Lain

Partai Keadilan Sejahtera atau PKS merombak jajaran pengurus wilayah di Sumatera Utara. Tifatul membantah ada keretakan.


Kontras: Aparat Keamanan Dominasi Pelanggaran HAM di Sumut

9 Desember 2017

Aktivis HAM Kontras membagikan stiker bertemakan HAM saat melakukan aksi demo di Bundaran HI, Jakarta, 10 Desember 2015. Penetapan tanggal tersebut adalah untuk memperingati pengadopsian Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia pada 1948 oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). TEMPO/Subekti
Kontras: Aparat Keamanan Dominasi Pelanggaran HAM di Sumut

Kontras mengungkapkan aparat keamanan diduga menjadi aktor dominan kasus pelanggaran HAM di Sumatera Utara. Kontras menyoroti praktek tidak manusiawi.


Kasus La Gode, KontraS: Panglima TNI Baru Harus Tegas

7 Desember 2017

KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto didampingi Ketua Komisi I Abdul Kharis Almasyhari (kedua kanan) memberikan keterangan pers seusai fit and proper tes sebagai calon Panglima TNI di Komisi I DPR RI, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, 6 Desember 2017.  Setelah menjalani uji kelayakan dan kepatutan selama hampir 6 jam, Komisi I DPR menyetujui Marsekal Hadi Tjahjanto untuk menjadi Panglima TNI dan menyetujui pemberhentian dengan hormat Jenderal Gatot Nurmantyo. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Kasus La Gode, KontraS: Panglima TNI Baru Harus Tegas

KontraS menyebutkan kasus La Gode merupakan teguran yang tepat begi profesionalisme TNI


KontraS Desak Dua Institusi Ini Tuntaskan Kasus La Gode

7 Desember 2017

Wakil Koordinator Bidang Advokasi KontraS, Putri Kanesia, saat menyampaikan siara pers terkait peringatan 15 tahun gerakan melawan praktik hukuman mati sedunia pada 10 Oktober 2017
KontraS Desak Dua Institusi Ini Tuntaskan Kasus La Gode

Kasus La Gode menjadi perhatian KontraS.


Kontras: Dalam Pelarian, La Gode Curhat Soal Kekerasan

6 Desember 2017

Ilustrasi kekerasan. radiocacula.com
Kontras: Dalam Pelarian, La Gode Curhat Soal Kekerasan

Kontras menemukan bukti bahwa La Gode sempat menemui istrinya pada masa pelariannya. La Gode menceritakan kekerasan yang dialaminya.


Kontras Minta TNI Usut Kasus La Gode dengan Transparan

1 Desember 2017

Koordinator Kontras, Yati Andriyani. TEMPO/Rezki A.
Kontras Minta TNI Usut Kasus La Gode dengan Transparan

Kontras berharap penyelidikan kasus kematian La Gode berjalan transparan, obyektif dan akuntabel.


Yusman Telaumbanua, Kisah Kejanggalan Vonis Hukuman Mati

29 Oktober 2017

Aktivis KontraS, Satrio Wirataru (kiri) dan Alex Argo Hernowo (kanan) menunjukan foto-foto bukti penyiksaan terhadap Yusman Telaumbanua dan Rusula Hia di Kantor KontraS, Jakarta, 28 Maret 2015. KontraS menemukan fakta yang memperkuat dugaan adanya rekayasa kasus. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Yusman Telaumbanua, Kisah Kejanggalan Vonis Hukuman Mati

Kontras meluncurkan film dokumenter tentang Yusman Telaumbanua, pemuda Nias yang divonis hukuman mati oleh pengadilan.