TEMPO.CO, Jakarta - Pemandangan tak biasa terlihat di depan jalan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jalan HR Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis, 25 Februari 2016. Aktivitas jalan raya yang biasanya ramai lancar pada pukul 16.30 itu tiba-tiba berhenti mendadak.
“Enggak, enggak, enggak tahu,” ujar seorang pria tambun berkemeja cokelat sambil berlari menyeberangi jalan dan diiringi oleh sejumlah pewarta yang mengekor di belakangnya. Diketahui identitas pria itu adalah Fathan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa.
Hari Kamis Fathan diperiksa KPK sebagai saksi atas tersangka Abdul Khoir, Direktur Utama PT Windhu Tunggal Utama, dalam kasus suap proyek jalan di Maluku yang juga melibatkan rekannya di DPR, Damayanti Wisnu Putranti. Politikus PKB itu mulai berlari semenjak dirinya keluar dari gedung komisi antirasuah. Melihat hal tersebut, sontak para pewarta yang menunggu di depan KPK pun mengejarnya.
Merasa tak ada satu pun taksi kosong yang lewat, Fathan pun menyeberang jalan ke arah Menteng tanpa mempedulikan kondisi jalan yang ramai. Aksi Fathan ini pun dengan setia diikuti para pewarta yang sedari tadi menunggunya keluar.
Tubuh tambun Fathan tak menjadi halangan baginya untuk melompati pagar pembatas jalan. Buktinya, pejabat ini mampu melewati pagar setinggi pinggang itu dengan tetap memasang senyum. Sesampainya di seberang, Fathan masih “main kejar-kejaran” dengan pewarta sembari menunggu taksi kosong menghampiri.
Tak jarang aksi kucing-kucingan ini menarik perhatian para pengguna jalan. Dari pantauan, terlihat nyaris semua penumpang bus Transjakarta memandang ke arah Fathan yang berlarian menghindari pewarta. Bahkan tak jarang beberapa pengendara sepeda motor menghentikan laju sepeda motornya untuk melihat aksi Fathan.
Merasa belum juga mendapatkan taksi, Fathan menyeberangi jalan lagi ke arah Kuningan. Dengan ekspresi terengah-engah, Fathan tetap berlari sambil tersenyum. Akhirnya, tepat di bawah jembatan penyeberangan halte Transjakarta Kuningan Madya, Fathan berhasil menemukan kendaraan pulang.
Fathan bergegas naik taksi express berwarna putih. Setelah naik, pewarta yang sedari tadi mengejarnya pun masih mencoba mengorek informasi ihwal materi pemeriksaannya. Taksi dan kendaraan di sekitarnya pun sempat tak bergeming lantaran sejumlah pewarta memenuhi ruas jalan untuk mengambil gambar Fathan. Sesaat kemudian, pewarta yang tadinya melingkari taksi pun menjauh dan membiarkan taksi pergi.
BAGUS PRASETIYO