Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ditutup 2015, Apa Kabar Kawasan Lokalisasi Saritem?

image-gnews
Rumah bordil tiga lantai merangkap rumah tinggal terlihat disegel dengan garis polisi di kawasan lokalisasi Saritem Bandung, Jawa Barat, 25 Mei 2015. TEMPO/Prima Mulia
Rumah bordil tiga lantai merangkap rumah tinggal terlihat disegel dengan garis polisi di kawasan lokalisasi Saritem Bandung, Jawa Barat, 25 Mei 2015. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Wangi parfum tercium di udara saat Tempo menyambangi kawasan lokalisasi Saritem, di Bandung, Kamis sore, 25 Februari 2016. Rumah-rumah di daerah padat penduduk itu mulai ramai. Sejumlah wanita berpupur tebal mulai menebar pesona.

Saat memasuki kawasan tersebut, para calo mendekati Tempo. Mereka yang menghubungkan pelanggan dengan para pekerja seks komersial di sana.

Setiap rumah memampang belasan PSK yang siap dipesan dengan kisaran umur mulai dari 20-30 tahun. Diperkirakan ada belasan rumah yang menampung PSK di lokalisasi tersebut.

Sambil mengitari lokalisasi tersebut, calo yang mengantar Tempo itu terus memberikan informasi mengenai harga dan watak setiap PSK. Ia hafal betul dari nama hingga harga yang dipasang oleh setiap PSK. "Sebagian di sini anak baru. Ada juga yang lama," ujar calo yang dirahasiakan namanya tersebut.

Ia mengatakan, tarif sekali kencan di Saritem sangat variatif. Mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 500 ribu. Itu belum dengan harga menyewa ruangan untuk ekseskusi. "Untuk ruangannya bayar lagi. Paling murah Rp 40 ribu sampai yang paling mahal Rp 75 ribu," kata dia.

Di sepanjang gang tersebut nampak warga setempat berbaur dengan para pelaku bisnis esek-esek tersebut. Sejumlah warga pun nampak memanfaatkan lokalisasi tersebut untuk berjualan. Ada yang berjualan makanan, kopi hingga obat perkasa dan alat kontrasepsi. Nampak, tak ada kecanggungan diantara mereka untuk berbaur dengan para PSK.

Pemerintah Kota Bandung telah menutup lokalisasi Saritem tahun lalu. Namun hanya beberapa bulan, Saritem semarak lagi. Kawasan ini diduga telah berdiri sejak masa kolonial Belanda dan berkembang pesat setelah banyak pengusaha yang membuat losmen di sekitaran lokalisasi yang berada di dalam gang tersebut.

Pada tahun 2007, Pemkot Bandung di bawah kepemimpinan Wali Kota Dada Rosada, secara resmi menutup lokalisasi tersebut. Pemerintah pada saat itu, telah membeli sejumlah lahan di Saritem, salah satunya dibuat untuk dijadikan pondok pesantren.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, tak berlangsung lama lokalisasi tersebut kembali berdenyut. Ratusan pekerja seks komersial dan warga setempat kembali menggantungkan rezekinya pada Saritem.

Tak hanya itu, penertiban dalam skala besar pun kembali dilakukan pada tahun 2015. Saat itu, Polrestabes menjaring ratusan PSK dan belasan muncikari. Sejumlah PSK pun didata dan dikembalikan ke kampung halamannya.

Menanggapi masih berjalannya bisnis esek-esek di lokalisasi Saritem, Kepala Dinas Sosial Kota Bandung Aji Sugiat mengatakan hal tersebut akan menjadi bahan evaluasi untuk pemerintah. Ia mengaku, pihaknya belum bisa memastikan apakah Saritem masih beroperasi atau tidak. "Ini nanti akan kami tangani secara menyeluruh. Tapi, tidak bisa sekaligus," kata Aji kepada Tempo, Kamis, 25 Februari 2016.

Ia mengatakan, Pemerintah Kota Bandung sudah menyerahkan sebagian PSK asal Saritem ke tempat penampungan sosial. Namun, ia belum bisa memastikan apakah eka PSK yang terjaring pada tahun 2015 tersebut kembali ke Saritem atau tidak. "Nanti akan kami lakukan pendataan lagi. Jadi, jangan sampai ada PSK yang sudah ditangkap kembali lagi," ujarnya.

Aji mengatakan, pihaknya bersama Satpol PP dan kepolisian akan menindak mereka terkait masalah prostitusi di Kota Bandung. "Kami sudah bentuk tim khusus yang dikepalai Satpol PP," kata dia.

IQBAL T. LAZUARDI S

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

8 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

12 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

17 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

43 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

50 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

51 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

54 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.


Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

14 Februari 2024

Hotel kapsul Bobobox di Hotel Nyland Cipaganti, Bandung, Jawa Barat. Sumber: Booking.com
Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

Terdapat sejumlah hotel kapsul dengan harga miring di Bandung. Saat liburan selalu penuh.