TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tidak ingin memperpanjang polemik kesalahpahaman antara Pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Kota Surabaya. Menurut dia, Bandung dan Surabaya terikat persaudaraan yang kuat.
"Surabaya-Bandung kan bersaudara, seperti Bonek dan Viking bersaudara," kata Ridwan di Balai Kota Bandung, Kamis, 25 Februari 2016.
Ridwan berharap kesalahpahaman di antara dua pemerintah kota itu tidak kembali terjadi pada kemudian hari. Menurut dia, jika memang keberatan dikunjungi, Pemkot Surabaya bisa menyampaikannya secara terus terang. Jadi, ucap Ridwan, Pemkot Bandung tidak perlu repot mengeluarkan dana kunjungan.
"Ya, saling mengingatkan, agar hal-hal seperti ini yang tidak hanya sekali terjadi bisa menjadi perhatian," ujarnya. (Baca juga: Kisruh Ridwan Kamil Vs Pemkot Surabaya, Ini Kronologinya)
Ridwan mengaku masih belum mengerti mengapa Pemkot Surabaya sampai berkali-kali menolak kunjungan kerja Pemkot Bandung. "Kalau untuk satu kali, saya kira wajar. Tapi, kalau berkali-kali, saya tidak mengerti kenapa. Kami tidak mau berburuk sangka, tapi intinya menyampaikan ini harus menjadi perhatian bersama, supaya tidak terulang lagi," tuturnya.
Pria yang akrab disapa Emil ini berjanji tidak akan memperpanjang polemik kesalahpahaman antarbirokrasi ke tingkat Kementerian Dalam Negeri. "Kami saling introspeksi, agar tidak terulang lagi. Mudah-mudahan kami belajar dari masalah ini untuk manajemen internal, agar bisa lebih baik," katanya. (Baca juga: Ditolak ke Surabaya, Begini Kronologis Versi Ridwan Kamil)
PUTRA PRIMA PERDANA