TEMPO.CO, Bandung - Sedikitnya 75 warga di dua kecamatan di Kabupaten Bandung masih bertahan di tempat pengungsian, lantaran rumah mereka masih direndam banjir luapan sungai anak Citarum sejak Selasa, 23 Februari 2016.
Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Tata Irawan mengatakan kendati banjir hingga hari ini, 25 Februari 2016, sudah berangsur surut. Namun puluhan warga tersebut masih memilih menetap di tempat pengungsian.
"Banjir sudah berangsur surut. Mungkin yang masih bertahan di pengungsian takut air datang lagi. Juga mungkin mereka belum bersih-bersih rumah yang kotor setelah diterjang banjir," ujar Tata kepada Tempo.
Tata mengatakan puluhan warga tersebut berasal dari dua kampung yang menjadi salah satu lokasi langganan banjir di Kabupaten Bandung, yakni di Kampung Cieunteung, dan Kampung Cigosol, Kecamatan Baleendah. "Lokasi tersebut memang rutin kebanjiran. Karena di sana lokasi paling rendah," katanya.
Puluhan warga tersebut diungsikan di dua tempat yang berbeda. Ada yang di kantor Kelurahan Baleendah dan gedung Inkanas, Kabupaten Bandung. "Di GOR Baleendah 14 kk, 46 jiwa. Di Inkanas 6 kk, 29 jiwa," katanya.
Banjir mulai meluap menggenangi kawasan Baleendah sejak Selasa, 23 Februari 2016. Banjir tersebut meluap ketika warga sedang terlelap tidur, sekitar pukul 12.00 malam. Ketinggian banjir saat itu mencapai 10 sentimeter hingga 1 meter.
IQBAL T. LAZUARDI S.