TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengatakan pegawai honorer kategori dua (K2) yang ingin diangkat menjadi pegawai negeri sipil harus melalui proses seleksi. Tujuannya, untuk mendapatkan PNS yang berkualitas harus melalui seleksi di tengah kebijakan pemerintah yang merampingkan struktur kepegawaiannya.
"Kasian dong, kalau Anda lulusan perguruan tinggi ingin menjadi PNS, bagaimana kondisinya bila tiba-tiba sekelompok orang menuntut untuk diangkat tanpa pertimbangan kemampuan, kompetensi, dan kebutuhannya," kata Yuddy setelah Sosialisasi Jaminan Keselamatan Kerja dan Jaminan Kematian di Gedung Dhanapala Jakarta, Kamis, 25 Februari 2016.
Yuddy mengatakan sebagian besar pegawai honorer dipilih ketika kebijakan honorer dibuat. K2 dibuat untuk menyelesaikan honorer K1 yang sudah pemerintah angkat sebanyak 925 ribu pegawai saat Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Dari jumlah itu, ada yang tertinggal sebanyak 30 ribu calon pegawai. "Sempat kebingungan karena dari 30 ribu tiba-tiba banyak," kata dia.
Tahap berikutnya, menurut Yuddy, diberlakukan proses seleksi. Pegawai honorer tersebut, katanya, menyetujui keinginan untuk menjalani proses seleksi, pun ketika tidak lolos seleksi. "Kalau yang gak lulus minta diluluskan bagaimana tata kelola pemerintahan masa depan. Pelayan harus baik, tidak ada pengangkatan otomatis," ujar dia.
Di saat yang sama, Yuddy menambahkan, pemerintah masih mengkaji postur kepegawaian. Caranya, pembenahan dengan rasionalisasi pegawai untuk menciptakan pegawai yang profesional, integritas, dan disiplin. Ia menargetkan rasionalisasi ini selesai pada 2019. Tiga tahun akan dilakukan penataan sistem kepegawaian dengan yang ramping.
Pendekatan rekrutmen pegawai zero growth, menurut Yuddy, tidak memungkinkan jumlah pegawai bertambah. Pemerintah kata dia, membuat perhitungan terjadi pengurangan jumlah pegawainya. "Kepegawaian ini ramping supaya kesejahteraan ingin dipenuhi. Pemberian fasilitas yang bagus, mencari yang berintegritas dan jujur," kata dia.
ARKHELAUS