TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan Sufmi Dasco Ahmad mengatakan dia curiga ada kepentingan politik yang menunggangi laporan dugaan pelanggaran etik Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komarudin. Menurut dia, saat ini proses pencalonan ketua umum Partai Golkar sudah mulai panas dan berpotensi saling menjatuhkan dengan pelbagai cara. Toh, tak berarti MKD menghentikan proses pemeriksaan.
"Saat ini sedang diverifikasi, kalau tidak kuat buktinya langsung tolak," kata Dasco, Kamis, 25 Februari 2016.
Baca juga: Dilaporkan ke MKD, Ade Tuding Ada yang Bermanuver
Informasi sementara yang dimiliki MKD adalah beberapa foto dari Lembaga Advokasi Kebijakan Publik sebagai pelapor dugaan gratifikasi sarana pesawat jet pribadi kepada Ade Komarudin. Dalam laporan tersebut, Ade dituduh menerima gratifikasi dari seorang pengusaha asal Kalimantan dalam kaitan tugas dan peran sebagai anggota parlemen.
Meski belum resmi, Dasco menyatakan, MKD juga telah mengikuti perkembangan berita dan informasi yang menyebut pesawat jet tersebut adalah milik salah satu rekan Ade yang juga anggota Parlemen Senayan. Penggunaan pesawat jet pribadi semata karena kedekatan kedua politikus tersebut. "Tunggu saja dulu, pembuktiannya seperti apa," katanya.
"MKD mengimbau anggota DPR agar berpolitik santun," kata Dasco. "Hadapi dengan bersahaja dan jantan."
Baca juga: Baladhika Karya Bela Ketua DPR, Sebut Ada Kampanye Hitam
Partai Golkar sudah memulai persiapan munas dengan pembentukan panitia penyelenggara yang berdasarkan rapat harian Dewan Pimpinan Pusat akan dipimpin Theo Sambuaga. Namun proses pengesahan panitia ini tertunda setelah Ketua Umum Aburizal Bakrie tak hadir karena sakit.
FRANSISCO ROSARIANS