Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapolri: Baru 20 Persen Narkoba yang Berhasil Diamankan

image-gnews
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Badrodin Haiti menjawab pertanyaan awak media seusai menghadiri pertemuan dengan pimpinan DPR dan MPR di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 10 Februari 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Badrodin Haiti menjawab pertanyaan awak media seusai menghadiri pertemuan dengan pimpinan DPR dan MPR di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 10 Februari 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti menyatakan bahwa jumlah narkoba yang berhasil diamankan kepolisian selama 2015 mencapai puluhan ton. Namun, menurut ia, angka itu masih tergolong kecil.

"Jumlah yang berhasil kami amankan hanya  20 persen dari angka yang beredar. Silahkan bayangkan berapa jumlah aslinya," ujar Badrodin usai bertemu Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas pemberantasan narkotika di Istana Merdeka, Rabu, 24 Februari 2016.

Berdasarkan catatan yang dimiliki oleh Mabes Polri dan BNN terhitung ada ada 23,2 ton ganja, 2,3 ton sabu, dan 1,072 juta butir ektasi yang berhasil disita selama 2015 . Angka tersebut tidak diikuti dengan jumlah heroin yang disita. "Angkanya kecil," ujar Badrodin.

Sementara itu, dari jumlah perkara, ada 40.253 perkara narkoba pada 2015. Dari 40 ribuan perkara itu, berhasil ditangkap sedikitnya 50.167 di mana 665-nya adalah hasil kerja BNN. "Itu angka-angka yang berhasil membunuh cukup banyak warga kita. Kalau berhasil ditekan, ribuan bisa diselamatkan," ujar Badrodin.

Jumlah perkara narkoba yang mencapai 40 ribu per tahun membuat Presiden Joko Widodo gerah. Untuk mencegah perkara itu makin parah, Jokowi mendeklarasikan perang melawan narkoba dalam rapat terbatas dengan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Kepala Badan Nasional Narkotika Komisaris Jenderal Budi Waseso.

"Presiden meminta pertempuran yang tegas, keras, dan membuat pelakunya jera. Tahun ini saja, bandar narkoba yang memasukkan barang ke Indonesia meningkat 13 persen," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung membacakan hasil rapat di kompleks Istana Merdeka, Rabu, 24 Februari 2016.

Pramono melanjutkan, sejumlah langkah sudah disiapkan Mabes Polri bersama BNN untuk merespon permintaan Jokowi. Salah satunya adalah membentuk pasukan K9 (Canine, Anjing) untuk membantu BNN mencegah penyelundupan narkoba.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anjing-anjing itu akan ditaruh di tempat-tempat yang biasa dijadikan pintu masuk penyelundup narkoba. Beberapa pintu masuk itu bisa daerah perbatasan hingga bandara. "Selain itu, akan dilakukan juga pemutusan mata rantai peredaran narkotika di Indonesia," ujarnya.

Budi Waseso menambahkan pernyataan Pramono bahwa sebuah satuan tugas khusus berisi anggota Polri, TNI, Bea Cukai, dan BNN akan dibentuk untuk memudahkan koordinasi selama "perang" berlangsung. Satgas itu akan ditempatkan khusus di satu kantor dan dikomando langsung oleh dirinya.

"Satgas ini akan dipantau terus oleh Presiden Jokowi. Kami diminta sudah bisa memberikan hasil dalam waktu enam bulan," ujar Budi. Adapun untuk saat ini, kata Budi, pihaknya masih merumuskan bentuk dari operasi perang yang diminta Jokowi dan berapa biaya yang akan dihabiskan.

Secara terpisah, Badrodin mengatakan bahwa pelaku tindak pidana narkoba tidak hanya akan dihukum, tetapi juga akan dimiskinkan. Mekansime yang digunakan, tindak pidana pencucian uang. "Presiden meminta operasi ini harus memberikan dampak yang signifikan," ujarnya.

ISTMAN MP

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Profil Aura Jeixy, Mantan Atlet eSports yang Terjerat Kasus Narkoba Bersama Chandrika Chika

29 menit lalu

Mnatan atlet eSports, Herli Juliansah alias Aura Jeixy. Instagram @aura.jeixyy.
Profil Aura Jeixy, Mantan Atlet eSports yang Terjerat Kasus Narkoba Bersama Chandrika Chika

Aura Jeixy sempat menorehkan beberapa prestasi bersama EVOS Esports.


Sebelum Ditangkap, Chandrika Chika Senang Pamerkan Kulitnya yang Menggelap

12 jam lalu

Chandrika Chika. Foto: Instagram.
Sebelum Ditangkap, Chandrika Chika Senang Pamerkan Kulitnya yang Menggelap

Empat hari sebelum ditangkap, Chandrika Chika mengunggah foto dirinya yang mengekspos sebagian punggungnya yang menggelap karena berjemur.


Polisi Tangkap Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Aura Jeixy karena Pakai Liquid Ganja

13 jam lalu

Polres Metro Jakarta Selatan tangkap selebgram dan atlet e-sports pada Senin, 22 April 2024 karena gunakan liquid ganja. Selasa, 23 April 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Polisi Tangkap Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Aura Jeixy karena Pakai Liquid Ganja

Enam orang ditangkap karena hisap vape mengandung liquid ganja, termasuk selebgram Chandrika Chika dan atlet Esports Aura Jeixy.


Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

18 jam lalu

Ilustrasi sabu. Reuters
Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.


Polisi Diduga Konsumsi Narkoba, Kompolnas: Atasan Langsung Gagal Mengawasi Anggotanya

22 jam lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Polisi Diduga Konsumsi Narkoba, Kompolnas: Atasan Langsung Gagal Mengawasi Anggotanya

Kompolnas menilai atasan langsung dari anggota polisi yang ditangkap karena konsumsi narkoba harus turut diperiksa karena gagal mengawasi anak buahnya


Kasus Anggota Polda Metro Jaya Pakai Narkoba, Kompolnas Minta Atasan Langsung Ikut Diperiksa

23 jam lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Kasus Anggota Polda Metro Jaya Pakai Narkoba, Kompolnas Minta Atasan Langsung Ikut Diperiksa

Poengky menduga atasan dari empat polisi pesta narkoba tersebut tidak menjalankan pengawasan melekat (waskat) sesuai Peraturan Kapolri.


Dilepas Karena Bukan Pemakai Narkoba, Anggota Polres Metro Jaktim Kembali Bertugas

1 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Nicolas Ary Lilipaly ditemui di Polres Metro Jakarta Timur, Rabu, 7 Februari 2024. Tempo/Novali Panji
Dilepas Karena Bukan Pemakai Narkoba, Anggota Polres Metro Jaktim Kembali Bertugas

Satu anggota Polres Metro Jakarta Timur yang ikut ditangkap bersama empat polisi dari Polda Metro Jaya karena pesta narkoba di Depok dilepas.


Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Metro dan Polda Sumsel Soal Polisi Terjerat Narkoba

1 hari lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Metro dan Polda Sumsel Soal Polisi Terjerat Narkoba

Kompolnas akan meminta klarifikasi dari Polda Metro Jaya dan Polda Sumatera Selatan tentang dugaan keterlibatan anggota polri dalam kasus narkoba.


Kasus Polisi Pesta Narkoba di Depok, Anggota Polres Jaktim Dilepas karena Terbukti Tidak Terlibat

1 hari lalu

Kondisi rumah polisi yang gelar pesta narkoba jenis sabu di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Polisi Pesta Narkoba di Depok, Anggota Polres Jaktim Dilepas karena Terbukti Tidak Terlibat

Satu personel yang ditangkap dalam penggerebekan polisi pesta narkoba di Depok sudah dilepas dan kembali bertugas.


Dua dari 5 Polisi Pesta Narkoba di Depok Adalah Kakak Beradik, Mantan Ketua Karang Taruna

1 hari lalu

Kondisi rumah polisi yang gelar pesta narkoba jenis sabu di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Dua dari 5 Polisi Pesta Narkoba di Depok Adalah Kakak Beradik, Mantan Ketua Karang Taruna

Ketua RW kaget ada penangkapan warganya yang kedapatan pesta narkoba, apalagi anak tokoh masyarakat di wilayahnya.