Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembela Hak LGBT: Kelompok Intoleran Merajalela, Negara Diam

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Masa yang tergabung dalam kelompok Solidaritas Perjuangan Demokrasi bentrok dengan aparat Kepolisian ketika aksi mereka mendapatkan larangan turun ke jalan di Yogyakarta, 23 Februari 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Masa yang tergabung dalam kelompok Solidaritas Perjuangan Demokrasi bentrok dengan aparat Kepolisian ketika aksi mereka mendapatkan larangan turun ke jalan di Yogyakarta, 23 Februari 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan aktivis pro-demokrasi Yogyakarta mendapat ancaman atau teror dari kelompok intoleran ketika mereka berunjuk rasa secara damai di lapangan samping gerai makanan cepat saji McD, Selasa, 23 Februari 2016.

Ancaman itu datang sebelum aksi dimulai hingga demonstrasi berlangsung. Sebelum mereka berdemonstrasi, beredar broadcast yang isinya akan membubarkan demonstrasi kelompok pro-demokrasi di Tugu. Mereka yang yang membuat broadcast itu adalah bagian dari Front Ukhuwah Islamiyah.

Dalam broadcast itu tertulis dokumentasikan tokoh tokohnya dan pesertanya. Catat jenis kendaraan dan nomor polisinya. Buntuti sampai tempat tinggalnya. Kita buru siapa pun yang bertanggung jawab pada aksi LGBT.

Para aktivis bertahan di McD hingga pukul 19.30. Mereka bersolidaritas dan saling melindungi antar-kawan, memastikan mereka aman di jalan. "Kami dapat informasi ada sweeping dari kelompok intoleran," kata Humas Solidaritas Pro-Demokrasi, Ani di sekitar McD, Selasa malam.

Ani menyatakan negara tidak memberikan rasa aman dari kelompok intoleran yang semakin merajalela. Mereka berdemonstrasi memprotes maraknya kasus intoleransi dan kekerasan.

Tak hanya membela hak-hak Lesbian, Gay, Biseks, dan Transgender, aktivis juga memprotes kekerasan terhadap petani yang menolak proyek Bandar Udara di Kabupaten Kulonprogo.

Ani mencatat sejak tahun 2014 terjadi setidaknya 20-an kasus intoleransi maupun kekerasan terhadap masyarakat sipil pro-hak asasi manusia. Sayangnya, penegak hukum tidak memberikan jaminan rasa aman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengatakan aksi kali ini merupakan ruang untuk merebut kembali ruang demokrasi. " Kami melawan gerakan anti-LGBT, rasis, fasis dan represif atau menindas," kata dia.

Sebanyak 150 aktivis itu semula akan berdemonstrasi di Tugu. Tapi, polisi melarang mereka dengan alasan demi keamanan. Sebab, di Tugu telah berjaga ratusan orang dari angkatan muda Forum Ukhuwah Islamiah atau FUI.

Dari pantauan Tempo, ratusan orang dari FUI berjaga di Tugu, Titik Nol, dan Taman Parkir Abu Bakar Ali hingga petang hari. Sebagian dari mereka membawa bendera-bendera berwarna hijau bersama motor mereka di jalan. Dalam aksi itu, mereka menolak keras LGBT melalui spanduk-spanduk.

Kepala Divisi Humas angkatan muda FUI, Fuad Andreago, mengatakan broadcast itu dibuat oleh laskar-laskar yang menolak LGBT. "Broadcast dari laskar itu wajar. Kami merasa terusik karena mereka menantang dengan aksi tandingan," kata Fuad.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

2 jam lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

Pergerakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang menyambangi Kota Yogyakarta selama 10 hari libur Lebaran, 5-15 April 2024 totalnya bekisar 277 ribu lebih wisatawan.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

14 jam lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

1 hari lalu

Tersangka mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

KPK kembali menetapkan bekas pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang atau TPPU.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

1 hari lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

1 hari lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

1 hari lalu

Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

Yogyakarta adalah destinasi wisata yang memukau dan layak dikunjungi. Kekayaan budaya dan ragam kulinernya yang enak menjadi alasan terbaik untuk berlibur ke kota ini.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

2 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.