Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jadi Panitia Sumpah Pemuda, Pemerintah Didesak Tokoh Taman Siswa ini dijadikan Pahlawan  

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Mahasiswa Universitas Muhammdiyah menggelar aksi treatrikal perayaan hari sumpah pemuda ke 87 di Makassar, 28 Oktober 2015. Aksi ini mengajak para pemuda untuk menghindari bahaya prostitusi dan narkoba yang mengancam moralitas pemuda dan mengajak seluruh pemuda-pemudi menggalang keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. TEMPO/Fahmi Ali
Mahasiswa Universitas Muhammdiyah menggelar aksi treatrikal perayaan hari sumpah pemuda ke 87 di Makassar, 28 Oktober 2015. Aksi ini mengajak para pemuda untuk menghindari bahaya prostitusi dan narkoba yang mengancam moralitas pemuda dan mengajak seluruh pemuda-pemudi menggalang keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. TEMPO/Fahmi Ali
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Perguruan Taman Siswa Yogyakarta mendesak pemerintah pusat mengangkat Ki Soegondo Djojopuspito menjadi pahlawan nasional. Soegono Djojopuspito atau dikenal sebutan Ki Gondo adalah Ketua Panitia Kongres Sumpah Pemuda ke 2 pada 1928.

"Ki Gondo berperan menyatukan gerakan perjuangan pemuda se tanah air yang saat itu masih sangat heterogen hingga pemuda bisa sepakat mengusung persatuan Indonesia," ujar Ki Sugeng Subakir, Ketua Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Taman Siswa di sela diskusi tentang usulan Ki Gondo sebagai Pahlawan Nasional di Taman Siswa, kemarin.

Sugeng menuturkan, bukan hal gampang melahirkan kesepakatan kongres yang lantas dikenal dengan Sumpah Pemuda II itu. Lahirnya Sumpah Pemuda 1928 sebagai titik awal perjuangan modern bangsa melawan penjajah dengan asas persatuan. "Karena awalnya perjuangan sangat ethnosentris, kedaerahan," ujarnya.

Bekas Menteri Pemuda Olahraga Roy Suryo yang hadir dalam diskusi itu menuturkan, sepengetahuannya sudah empat kali usulan memperjuangkan Ki Gondo menjadi pahlawan nasional dilakukan sejak era reformasi. Tapi latar belakang Ki Gondo menyebabkan usulan gelar pahlawan nasional kandas.

Ada yang menilai peran Ki Gondo hanya ketua panitia. Dia juga dituding dekat dengan partai kiri, sampai keharusan pemerintah daerah tempat dia lahir yang mengusulkan.  "Yang perlu dilihat dari usulan ini sikap nasionalisme yang tumbuh dari Ki Gondo, tanpa Sumpah Pemuda, jalan perjuangan Indonesia mungkin lain," ujar Roy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Roy, peran Soegondo pada Sumpah Pemuda, sama pentingnya dengan peran proklamator, Soekarno-Hatta. "Status Soegondo saat itu Ketua PPPI, dan ia ketua panitia kongres. Hampir sama dengan Soekarno-Hatta sebagai proklamator," ujarnya.

Menurut Roy, selama memimpin Kementerian Pemuda Olaharga periode Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, pihaknya telah menginisiasi bentuk penghagaan pada Ki Gondo. "Ada Ki Gondo Award untuk atlet berperestasi, dan nama Ki Gondo juga menjadi nama ruang wisma Atlet Cibubur.

Makam Ki Gondo di pemakaman Perguruan Taman Siswa bersama makam dua pahlawan nasional: Ki Hadjar Dewantara dan Ki Sarmidi Mangunsarkoro.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

16 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

21 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

25 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

41 hari lalu

Seniman monolog Butet Kartaredjasa menanggapi pelaporan dirinya ke polisi oleh relawan Presiden Jokowi. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru


Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

54 hari lalu

John Lie.
Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.