TEMPO.CO, Bangkalan - Sejak Minggu kemarin, 22 Februari 2016, masyarakat di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, dihebohkan foto tiga perempuan mengenakan bikini berjoget di atas panggung yang ada di kolam renang Goa Pote, Kecamatan Socah. Foto yang beredar luas lewat media sosial itu pun mendapat protes keras dari kalangan ulama di Bangkalan.
"Pemerintah daerah harus memberikan sanksi kepada pengelola Goa Potes," kata Pengasuh Pondok Pesantren Syaikhona Kholil Demangan, KH Nasih Aschal, Senin, 22 Februari 2016.
Menurut Nasih, pengelola kolam Goa Pote layak mendapatkan sanksi karena ada pembiaran. Menurut dia, joget perempuan berbikini tidak akan terjadi bila ada larangan dari pengelola. "Kami menyayangkan kenapa ada pembiaran," ujar dia.
Nasih berharap ke depan pemerintah daerah dan Kepolisian Resor Bangkalan lebih peka menyikapi berbagai isu sosial keagamaan yang terjadi di Bangkalan. "Agar masyarakat tenang dan masalahnya tidak menjalar kemana-mana seperti yang terjadi di Kabupaten Sampang," ungkap dia.
Sementara itu, pemilik Kolam Renang Goa Pote, Mustofa, membenarkan adanya perempuan seksi berbikini joget di panggung dalam kolam. Joget-joget setengah erotis itu terjadi pada Ahad siang. Namun dia membantah kehadiran para perempuan seksi itu atas undangan pengelola. "Mereka itu cuma pengunjung kolam biasa, bukan kami yang ngundang," kata dia.
Mustofa menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut. "Saya meminta maaf dan saya terima semua kritikan masyarakat, kami akan terus berbenah," kata dia lagi.
Imam Sujono, manager Kolam Renang Goa Pote, menuturkan, tiga perempuan yang hanya mengenakan cawat dan penutup dada itu adalah model dari Surabaya. Mereka datang, untuk melakukan pemoteran dengan sejumlah fotografer di Gunung Jaddih.
Selesai pemotretan itulah, kata Imam, para model berkunjung ke kolam dan berenang. Kebetulah, kata dia, setiap Sabtu dan Minggu adalah hiburan live musik dengan disc jokey di kolam Goa Pote. Mendengar dentuman musik itulah, para model seksi itu, naik dari kolam, lalu ke panggung dan berjoget. Momen itulah yang kemudian dipotret oleh pengunjung lain dan disebarkan lewat media sosial facebook. "Kami enggak sempat menegur karena hanya joget hanya sebentar, kemudian pulang," kata Imam.
Sebagai pengelola, Imam mengaku kecolongan. Ke depan, pengelola berjanji sebisa mungkin mencegah agar aktivitas pemandian di kolam Goa Pote jauh dari porno aksi. "Kami akan pasang CCTV untuk meningkat pengawasan," ungkap dia.
MUSTHOFA BISRI