Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DPRD Kalsel Usulkan Pegunungan Meratus Jadi Taman Nasional  

image-gnews
Orangutan bernama Eka dilepasliarkan di Daerah Penyangga Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 19 Desember 2015. Tyson dan Eka sebelumnya diselamatkan dan mendapat perawatan OFI sejak tahun 2004 dan 2005. ANTARA/Puspa Perwitasar
Orangutan bernama Eka dilepasliarkan di Daerah Penyangga Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 19 Desember 2015. Tyson dan Eka sebelumnya diselamatkan dan mendapat perawatan OFI sejak tahun 2004 dan 2005. ANTARA/Puspa Perwitasar
Iklan

TEMPO.CO, Banjarmasin - Ketua Kaukus Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan Zulfa Asma Vikra mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan Pegunungan Meratus sebagai kawasan taman nasional. Dengan berstatus sebagai taman nasional, ia berharap,kelestarian  flora dan fauna di sepanjang gugusan Pegunungan Meratus bisa terjaga.

Bila berstatus taman nasional, kata Zulfa, pemerintah pusat berkewajiban melestarikan lingkungan hidup di pegunungan yang membentang mulai Kabupaten Tabalong hingga Kotabaru, Kalimantan Selatan, itu. Zulfa berharap, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merespons positif usulan ini.

"Kami sebatas mengusulkan dengan dukungan pemerintah daerah dan DPRD, pusat yang menentukan zona-zona mana saja yang layak dijadikan taman nasional,” kata Zulfa di sela pengukuhan Kaukus Lingkungan Hidup dan Kehutanan DPRD Kalimantan Selatan, Senin, 22 Februari 2016.

Zulfa juga meminta Kementerian Lingkungan mengakui keberadaan masyarakat adat Meratus demi melindungi kearifan lokal di kawasan hutan lindung. Menurut dia, status desa adat Meratus bisa membantu pemberdayaan ekonomi lokal, menyesuaikan dengan kondisi setempat. “Kita masih kaji zona yang layak dijadikan hutan adat,” ucap Zulfa.

Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Hadi Daryanto masih menimbang usulan tersebut. Untuk pembentukan hutan adat, kata Hadi, pemerintah daerah mesti menerbitkan peraturan daerah tingkat II setelah berdiskusi dengan masyarakat adat.

Adapun usulan status Taman Nasional Pegunungan Meratus sepenuhnya menjadi kewenangan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Hadi menuturkan pemerintah daerah perlu membentuk perda untuk mendapatkan status taman nasional di daerahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Harus ada perda dulu untuk masyarakat adat, butuh proses politik, dialog di kawasan hutan. Melindungi lingkungan harus inklusif digerakkan orang-orang daerah yang tahu kondisi lapangan,” ujar Hadi.

Hadi berharap, makin banyak masyarakat yang peduli lingkungan dan menjaga ekosistem di Kalimantan Selatan. Kekayaan sumber daya alam, kata dia, mesti dimanfaatkan, tapi tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan.

Selain membentuk Kaukus Parlemen Lingkungan Hidup dan Kehutanan, para pecinta lingkungan juga membentuk Jurnalis Peduli Bekantan dan Forum Masyarakat Peduli Lingkungan yang terdiri atas 15 organisasi.

DIANANTA P. SUMEDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

6 hari lalu

Foto udara tambak udang vaname intensif di sekitar area hutan mangrove tepi pantai Desa Kemujan, Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Senin, 18 September 2023. Menurut data yang dihimpun komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa sebanyak 33 titik tambak udang intensif tak berizin di wilayah Karimunjawa telah merusak ekosistem lingkungan hidup, mengganggu sektor ekonomi masyarakat nelayan, petani rumput laut serta pariwisata akibat pencemaran sisa limbah dan deforestasi. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

Persidangan kasus kriminalisasi warga Karimunjawa ungkap bukti-bukti pencemaran lingkungan akibat aktivitas tambak udang.


Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

7 hari lalu

Sejumlah masyarakat dan nelayan yang tergabung dalam komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa bersama aktivis lingkungan Greenpeace Indonesia dan lintas komunitas pecinta alam menggunakan kayak sambil membentangkan spanduk saat aksi SaveKarimunjawa di tepi pantai yang tercemar limbah tambak udang di Desa Kemujan, kepulauan wisata bahari Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Selasa, 19 September 2023. Dalam aksi tersebut mereka menuntut penutupan tambak udang vaname intensif sebanyak 39 titik tak berizin karena merusak ekosistem lingkungan hidup, mengganggu sektor ekonomi masyarakat nelayan, petani rumput laut serta pariwisata akibat pencemaran sisa limbah dan deforestasi hutan mangrove yang juga dinilai akan memperparah krisis iklim. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.


5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

10 hari lalu

Tim dari BKSDA sedang memeriksa kematian seekor anak gajah di Desa Gampong Baroh Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya. Kredit: ANTARA/HO
5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya


7 Destinasi Liburan Musim Semi di Korea Selatan

17 hari lalu

Jinahe Cherry Blossom Festival. Youtube.com/Taste Seoul Goods
7 Destinasi Liburan Musim Semi di Korea Selatan

Merayakan musim semi di Korea melihat keindahan alam dari bunga Sakura, Desa Gwangyang, Taman Hutan, Seoraksan, Gyeongju, Festival Tulip, Pulau Nami.


Hijaukan Hutan Wisata, Kementerian LHK Tanam Pohon di Punti Kayu hingga TN Berbak Sembilang

21 hari lalu

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan penghijauan di sejumlah hutan wisata di Sumsel. Selain tanam pohon di Taman Wisata Punti Kayu, sebelumnya dilakukan hal serupa di Taman Nasional Berbak dan Sembilang. TEMPO/Parliza Hendrawan
Hijaukan Hutan Wisata, Kementerian LHK Tanam Pohon di Punti Kayu hingga TN Berbak Sembilang

Sejumlah kawasan hutan wisata dan taman nasional yang ada di Sumatera Selatan dilakukan penghijauan.


7 Spot Wisata Menarik di Baluran, Ada Savana hingga Hutan

26 hari lalu

Predator Ajak (Cuon alpinus) berburu rusa timor (cervus timorensis) di savana Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Jumat 5 Juni 2020. Ditutupnya pariwisata di TN Baluran pada masa Pandemi COVID-19, berdampak pada perilaku satwa yang biasanya beraktivitas di dalam hutan saat ini mudah dijumpai di padang savana karena tidak adanya wisatawan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
7 Spot Wisata Menarik di Baluran, Ada Savana hingga Hutan

Bagi Anda yang tertarik untuk liburan di daerah Jawa Timur, Taman Nasional Baluran bisa jadi pilihan. Ini spot wisata menarik di Baluran.


Sebulan Tutup, Taman Nasional Baluran di Jawa Timur Dibuka Kembali untuk Wisatawan

38 hari lalu

Rusa timor (cervus timorensis) beraktivitas di savana Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Jumat 5 Juni 2020. Ditutupnya pariwisata di TN Baluran pada masa Pandemi COVID-19, berdampak pada perilaku satwa yang biasanya beraktivitas di dalam hutan saat ini mudah dijumpai di padang savana karena tidak adanya wisatawan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Sebulan Tutup, Taman Nasional Baluran di Jawa Timur Dibuka Kembali untuk Wisatawan

Penutupan Taman Nasional Baluran dilakukan untuk pemulihan kawasan sekaligus evaluasi kunjungan wisata.


Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

43 hari lalu

Alat peraga kampanye (APK) yang masih terpasang di kawasan Kali Gang Sentiong, Johar Baru, Jakarta, Senin 12 Februari 2024. Penurunan APK dan pembersihan lingkungan karena telah memasuki masa tenang menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang. TEMPO/Subekti.
Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.


Gajah Latih Taman Nasional Tesso Nilo Mati Diracun, Polda Riau Buru Pencuri Gading

28 Januari 2024

Petugas membedah tubuh gajah bernama Rahman yang mati di Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan Riau, Rabu, 10 Januari 2024. Foto: BKSDA
Gajah Latih Taman Nasional Tesso Nilo Mati Diracun, Polda Riau Buru Pencuri Gading

Ketika ditemukan gajah bernama Rahman itu dalam keadaan lemas dan gading sebelah kiri hilang.


Tempat Wisata Tanzania: Presiden Samia Suluhu Ajak Jokowi Berlibur ke Negara Afrika Timur Itu

26 Januari 2024

Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Persatuan Tanzania Samia Suluhu Hassan di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis 24 Januari 2024. Pertemuan ini membahas kesepakatan kerja sama antar kedua negara yang diakhiri dengan penandatanganan dan pertukaran nota kesepahaman kerja sama kedua negara. TEMPO/Subekti.
Tempat Wisata Tanzania: Presiden Samia Suluhu Ajak Jokowi Berlibur ke Negara Afrika Timur Itu

Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan mengundang Jokowi berwisata ke Tanzania setelah pensiun