INFO MPR - “Kita butuh mengingatkan kembali generasi muda akan nasionalisme dan jati diri bangsa. Apalagi saat ini, ketika nilai-nilai dari luar terus mengalir tanpa batas,” tegas Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta. Hal ini disampaikan Oesman Sapta dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan Metode Pendidikan Kebangsaan/Bela Negara di Hotel Aryaduta Lippo Karawaci, Tangerang, Banten pada Jumat, 19 Februari 2016.
Lebih lanjut, Oesman Sapta mengatakan pelaksanaan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan Metode Bela Negara merupakan momen kebangkitan bagi anak-anak muda. “Khususnya anak muda yang selama ini dianggap telah kehilangan nasionalisme dan jati dirinya. Pada acara ini para pemuda akan kembali dikenalkan pada empat pilar, yaitu Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai konstitusi negara dan ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara,” ujarnya.
Saat pembukaan secara simbolis, Oesman menyematkan tanda peserta kepada 19 orang peserta. Acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan Metode Pendidikan Kebangsaan ini diikuti 100 peserta perwakilan dari 19 perguruan tinggi se-Provinsi DKI Jakarta dan akan berlangsung 19-22 Februari 2016. Perguruan tinggi itu antara lain Universitas Tri Sakti, Mercubuana, Al Azhar Indonesia, Muhammadiyah Jakarta, dan Universitas Negeri Jakarta.
Ikut hadir dalam pembukaan tersebut Ketua Badan Sosialisasi MPR Ahmad Basarah, anggota Fraksi PKB MPR M. Toha, anggota Fraksi Partai Gerindra MPR Riza Patria, serta anggota kelompok DPD Instiyati Ayus, juga Sekjen MPR Ma'ruf Cahyono beserta jajaran.
Kegiatan bela negara, menurut Oesman, sangat penting meski bangsa Indonesia sudah memiliki anggota TNI dan Polri. “Karena hingga kini ditengarai makin banyak pemuda yang sudah mengalami kelunturan nasionalisme dan jati diri,” tutupnya. (*)