TEMPO.CO, Padang- Gerhana matahari total pada 9 Maret 2016 bakal bisa diamati dari Sumatera Barat. Ada dua daerah yang dilewati jalur totalitas. "Dapat dilihat di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Mentawai," ujar Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang Rahmat Triyono, Jumat, 19 Februari 2016.
Menurut Rahmad, gerhana matahari di Seai, Kepulauan Mentawai, dengan magnitudo gerhana sebesar 1,012. Adapun di Silaut, Pesisir Selatan, dengan magnitudo sebesar 1,002.
Durasi totalitas di Seai adalah 1 menit 51, 6 detik. Kawasan ini merupakan lokasi totalitas paling berat di Indonesia. Adapun di Silaut berlangsung sekitar 50,9 detik.
Di sebagian besar kota di Sumatera Barat, katanya, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 1,000 sebelah utara Silaut hingga 0,900 di Sumatera Barat bagian utara.
Dari data keteramatan gerhana matahari total, kontak pertama tidak tampil di hampir semua kota di Sumatera Barat. Sebab, saat kontak pertama terjadi matahari masih belum terbit. Saat matahari terbit gerhana sudah berlangsung.
Secara umum, kata dia, puncak gerhana di Sumatera Barat akan terjadi pada pukul 07.20 WIB dan berakhir pukul 08.27 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Sumatera Barat rata-rata adalah 2 jam 6 menit. Namun, dalam realisasinya akan kurang dari waktu tersebut.
Sebab, waktu kontak awal gerhana terjadi sebelum matahari terbit. "Di Kota Padang dan di sekitarnya gerhana total terlihat hampir total dengan magnitudo 0,9," ujarnya.
Rahmat mengimbuhkan, saat gerhana berlangsung BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang bakal melakukan pengamatan di wilayah Kaupaten Mukomuko, Bengkulu, bekerja sama dengan BMKG Stasiun Geofisika Kepahyang, Bengkulu. Sebab, Mukomuko berbatasan dengan Silaut yang dilewati gerhana.
ANDRI EL FARUQI