TEMPO.CO, Cianjur - Kementerian Perhubungan menunjuk PT Kereta Api Indonesia untuk melayani angkutan perintis relasi Cianjur-Sukabumi dengan harga tiket Rp 3.000 sekali jalan. Rute yang dilayani Kereta Api Siliwangi sebanyak empat gerbong tersebut diresmikan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di Stasiun Cianjur, Jumat, 19 Februari 2016.
Menurut Jonan, selain empat gerbong penumpang, KA Siliwangi dilengkapi satu gerbong kereta makan. Kereta ini mampu mengangkut 472 penumpang. "PT KAI ditunjuk sebagai operator angkutan perintis kereta api pada relasi Cianjur-Sukabumi selama delapan bulan mulai 1 Januari hingga 31 Agustus dengan nilai kontrak Rp 9,5 miliar," ujar Jonan.
Jonan menambahkan, dengan pengoperasian kereta perintis ini, penumpang Cianjur-Sukabumi hanya dikenai tarif Rp 3.000. "Tarif semula saat masih PSO (public servis obligation) adalah Rp 10 ribu," katanya.
Jonan menjelaskan, selain menentukan tarif sangat murah, PT KAI juga melakukan pergantian jaringan rel bantalan kayu menjadi bantalan besi sepanjang 21,6 kilometer dari Stasiun Cibeber hingga Lampegan.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyambut baik pengoperasian KA Siliwangi bertarif murah untuk melayani rute Cianjur-Sukabumi dan sebaliknya. Aher--sapaan Ahmad Heryawan--mengakui bahwa moda transportasi ini menjadi sarana masa depan untuk mengatasi kemacetan.
"Bandung-Sukabumi sekarang harus ditempuh dengan waktu 2-3 jam dengan kendaraan plus pengawal. Macetnya di mana-mana. Itu tidak bagus untuk masyarakat. Jadi, kereta api ini sarana transportasi masa depan bagi warga Jawa Barat, khususnya Bandung-Cianjur-Sukabumi," ujar Aher.
Aher bahkan meminta supaya PT KAI membuka kembali rute Cianjur-Bandung sehingga tersambung Sukabumi-Cianjur-Bandung menggunakan kereta api. "Kita berbicara di sini soal kereta api rakyat, nanti di Bandung kita berbicara soal kereta api cepat," kata Aher.
DEDEN ABDUL AZIZ