TEMPO.CO, Surabaya- Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, bersama istrinya, Arumi Bachsin, dan Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin bersama istrinya, Novita Hardini Mochammad, berkunjung ke kantor Tempo Biro Jawa Timur di Jalan Gubeng Kertajaya, Surabaya, Kamis, 18 Februari 2016.
Dalam kunjungan sekitar tiga jam itu Emil dan Nur Arifin berbicara banyak hal tentang kabupaten yang sekarang dia pimpin. Salah satunya tentang infrastruktur jalan yang belum memadai. "Trenggalek itu jalannya banyak yang rusak, padahal wilayahnya berbukit-bukit," ujarnya.
Baca Juga:
Selain masalah jalan, Emil menuturkan soal promosi pariwisata yang dirasa masih kurang. Hal ini mengakibatkan potensi pariwisata Trenggalek yang mengandalkan panorama alam tidak pernah dikenal orang banyak.
Kurangnya promosi, kata dia, membuat pesona alam itu belum begitu dikenal ke luar wilayah, khususnya Jawa Timur. "Padahal Trenggalek punya Pantai Prigi, Pantai Pelang, bahkan juga punya pesona alam berupa hutan," katanya.
Soal sampah di tempat wisata juga menjadi masalah tersendiri. Arifin menceritakan ketika berkunjung ke tempat wisata Goa Lawa (kelelawar), dia kaget mendapati sampah berserakan di dinding-dinding gua. "Padahal petugas kebersihan ada 34 orang yang stand by, tapi kok menyedihkan keadaannya," ujarnya.
Pertanian dan perkebunan yang kurang dapat dikembangkan menjadi permasalahan tersendiri di Trenggalek. Arifin mencontohkan, Trenggalek punya berhektare-hektare kebun cokelat bahkan ada pabriknya. Namun ia mengakui bahwa branding-nya kurang sehingga tidak maksimal.
Kondisi-kondisi tersebut, kata Emil, justru melecut semangatnya untuk mengubah stigma Trenggalek dari daerah tertinggal menjadi maju. Ia mengaku telah menyusun beragam konsep untuk membangun daerah di ujung selatan Jawa Timur itu.
EDWIN FAJERIAL