TEMPO.CO, Bandung - Setelah memecat Ricky Gustiadi dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung karena kinerjanya yang terbilang buruk, Wali Kota Bandung akhirnya melantik Didi Ruswandi, eks Sekretaris Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung, untuk mengisi kekosongan jabatan itu.
Namun tugas Didi terbilang berat. Pasalnya, Ridwan Kamil memberikan setumpuk pekerjaan perbaikan pelayanan transportasi yang harus diselesaikan dalam waktu dekat.
"Kepala Dinas Perhubungan baru saya titipkan semua PR-PR yang selama ini saya titipkan, tapi tidak terkejar, dari yang sederhana sampai yang rumit," kata Ridwan Kamil di Bandung, Rabu, 17 Februari 2016.
Yang pertama adalah perbaikan marka jalan. Ridwan Kamil tidak mau lagi melihat ada cat marka jalan atau cat zebra cross yang luntur.
"Kedua, menertibkan taksi tanpa argo. Saya minta ada pelatihan sopir angkot dan sopir taksi sehingga sopir angkot dan sopir taksi pakai ID. Yang tidak pakai ID atau melanggar itu, kita cabut, enggak boleh jadi sopir," tuturnya.
Ketiga, Ridwan Kamil meminta Kepala Dinas Perhubungan baru membentuk unit reaksi cepat untuk memperbaiki lampu lalu lintas (traffic light) serta membentuk tim pengaduan masyarakat melalui media sosial.
"Kemudian monopoli taksi di Bandara (Husein Sastranegara) harus segera dibereskan. Tidak boleh seperti sekarang," ucapnya.
Untuk skala besar, Ridwan Kamil juga meminta Didi Ruswandi untuk segera membuka lelang pengadaan bus listrik guna menambah armada Trans-Metro Bandung.
"Harus kawal groundbreaking untuk cable car (kereta gantung) yang masih menunggu opini hukum dari Kejaksaan Tinggi. Mudah-mudahan akhir bulan keluar. Kemudian kawal progres LRT dan lain-lain," ujarnya.
PUTRA PRIMA PERDANA