TEMPO.CO, Jakarta - Berita duka datang dari dunia jurnalistik Tanah Air.
Wartawan senior S.K. Martha meninggal dalam usia 75 tahun.
S.K. Martha wafat pada Selasa, 16 Februari 2016, malam, sekitar pukul 20.00 WIB di RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Menurut putrinya, Anita Martha, sebelum menghembuskan nafas terakhir, sang ayah sudah 3 hari tak sadarkan diri di rumah sakit. SK Martha memang sudah bertahun-tahun menderita stroke.
“3 jam sebelum Bapak meninggal, Ibuku yang juga tengah lemah karena stroke, tersedu menangis di sisi Bapak yang sudah 3 hari tak sadarkan diri karena sakitnya di rumah sakit. Ibu memegang tangan Bapak yang sehari-hari seperti tak pernah meninggalkannya dalam waktu lama. Apalagi semenjak mereka berdua sakit. Tidur berdua setiap saat,” cerita Anita di akun facebooknya.
Sebelum dimakamkan pada Rabu, 17 Februari 2016, siang di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa Jakarta Selatan, jenazah almarhum disemayamkan di kediamannya di Gg Swadaya, Jl. Jagakarsa 1, Jakarta Selatan.
SK Martha lahir di Jakarta pada 15 Januari 1941. Saat menjadi wartawan di majalah Vista, tahun 1986 SK.Martha mengalami penganiayaan oleh mantan suami Jenny Rachman, Budi Prakoso. Kasus itu bergulir hingga meja hijau dan pengadilan memutuskan Budi dan Jenny bersalah.
SK Martha juga tercatat secagai anggota Majelis Pertimbangan N-asional (MPN) PWI-Reformasi (kini Jaringan Jurnalis Indonesia) periode 2010-2014.