TEMPO.CO, Klaten -Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Klaten periode 2016 - 2021, Sri Hartini dan Sri Mulyani, disambut aksi teatrikal Komunitas Sedulur Banyu di Kompleks Pemerintah Kabupaten Klaten, Rabu, 17 Februari 2016.
Aksi teatrikal itu diawali dengan arak-arakan yang mengusung tumpeng nasi setinggi satu meter dari Tugu Perwari menuju Kompleks Pemerintahan Klaten yang berjarak sekitar satu kilometer. Tumpeng nasi berwarna kuning dan hijau yang berhiaskan sayuran dan bermacam hasil bumi itu sebagai simbol dari Gunung Merapi.
Sesampainya di halaman kompleks, tumpeng dikelilingi sekitar 30 orang yang duduk bersila sambil menyanyikan lagu-lagu pujian berbahasa Jawa diiringi tabuhan alat musik perkusi. Di tengah formasi melingkar itu, empat lelaki yang mengenakan kostum buto (raksasa jahat) menari-nari dan kemudian merusak tumpeng.
Menurut Koordinator Komunitas Sedulur Banyu, Wening Swasono, aksi teatrikal yang berlangsung sekitar 20 menit itu menggambarkan rusaknya alam di lereng Gunung Merapi akibat kegiatan penambangan pasir. ”Hal itu membuat kami sedih. Kami rakyat Klaten sebagai anak dari ibu Merapi,” kata Wening.
Selain menggelar aksi teatrikal, Komunitas Sedulur Banyu yang sebagian anggotanya warga lereng Gunung Merapi wilayah Klaten juga menyampaikan petisi bertajuk Sambat Cah Klaten marang biyung Bupati (Keluhan Anak Klaten Kepada Ibu Bupati).
Dalam petisi tersebut, mereka meminta pemerintah kabupaten Klaten segera menetapkan kawasan lereng Merapi sebagai zona konservasi. Mereka meminta agar menetapan zona konservasi tersebut dituangkan dalam peraturan daerah yang tegas dan berpihak pada kelestarian ekosistem. ”Kami juga meminta Pemkab Klaten dan aparat menindak tegas para pelanggar zona konservasi itu,” kata Wening.
Menurut pegiat lingkungan lereng Merapi, Sukiman, melindungi daerah resapan air di kawasan lereng Merapi tidak cukup hanya dengan pembangunan fisik. “Program penghijauan dan pengenalan cinta lingkungan pada anak-anak sejak dini juga musti digalakkan,” kata Sukiman.
Adapun Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Klaten Amin Mustofa mengatakan bahwa Pemkab Klaten akan menggelar pesta rakyat seusai serah terima jabatan antara Penjabat (Pj) Bupati Klaten Jaka Sawaldi dan Bupati Klaten definitif Sri Hartini pada Kamis pagi, 18 Februari. “Ada sekitar 2.500 - 3.000 tamu undangan dari berbagai kalangan dalam kegiatan itu,” kata Amin.
DINDA LEO LISTY
