INFO MPR - “Kami sangat bangga dengan ideologi Pancasila. Meski ideologi tersebut milik bangsa Indonesia, Pancasila merupakan ideologi terbuka yang bisa merespons perkembangan dunia,” ujar Sekretaris Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono saat menerima delegasi kerjasama Universitas Gajah Mada dan Universitas Nagoya Jepang. Pertemuan tersebut berlangsung di ruang Samithi 3, Gedung Nusantara 5, Kompleks MPR/DPR/DPD pada Rabu, 17 Februari 2016.
Pada kesempatan itu, Ma'ruf berterima kasih dan mengapresiasi kedatangan delegasi kerja sama UGM dan Nagoya. Ma'ruf mempersilakan anggota delegasi untuk berkeliling dan melihat dari dekat kondisi Gedung MPR serta mengambil gambar untuk kenang-kenangan. Selain itu, Ma'ruf berharap, foto-foto yang diambil bisa di-share untuk membantu memperkenalkan Indonesia di dunia Internsional, khususnya masyarakat Jepang.
Kerja sama Fakultas Hukum kedua universitas tersebut sudah berlangsung selama 3 tahun. Tahun ini memasuki tahun keempat. Selain ke MPR, delegasi kerja sama juga akan mengunjungi lembaga negara lainnya, sebelum akhirnya ke Yogyakarta untuk mengikuti perkuliahan.
Kepada anggota delegasi, Ma’ruf menerangkan bahwa Indonesia memiliki konstitusi yang mengatur segala bentuk hubungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Konstitusi itu bernama Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Di dalam UUD 1945 terdapat ideologi dan dasar negara Pancasila. Artinya, UUD 1945 yang mengatur hubungan antara negara dan rakyat atau rakyat dan rakyat. Hal itu dijiwai ideologi Pancasila.
Pancasila, yang dijadikan dasar dan ideologi bangsa Indonesia, diambil dari nilai-nilai sosial yang sudah sejak lama hidup dalam masyarakat. Bahkan nilai-nilai itu sudah ada jauh sebelum NKRI lahir. “Oleh para pendiri bangsa, nilai-nilai itu diperas menjadi lima sila. Sila pertama soal ketuhanan, sila kedua tentang kemanusiaan, sila ketiga tentang persatuan, sila keempat tentang demokrasi, dan sila kelima adalah keadilan sosial,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ma'ruf berharap, delegasi dari Nagoya bisa memperkenalkan Indonesia dari sisi yang sangat penting, yaitu ideologi bangsa Indonesia. “Karena Pancasila bersifat terbuka dan bisa menyesuaikan dengan kehidupan di negara mana pun,” ucapnya. (*)