TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya terpilih, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, saat tiba di kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Surabaya, Jalan Kapuas, Surabaya, disambut ratusan kader PDIP. Mereka mulai beranjak dari kantor DPC PDIP itu sekitar pukul 10.00.
Pasangan yang diusung PDIP ini lantas naik mobil jip terbuka. Empat mobil jip mengiringi di belakangnya. Ribuan kader PDIP Surabaya dan simpatisan lengkap dengan bendera banteng memenuhi jalan-jalan di Kota Surabaya.
Bahkan arak-arakan menuju lokasi pelantikan di Gedung Negara Grahadi itu sempat memerahkan jalan-jalan di Kota Surabaya. Arak-arakan itu melalui Jalan Kapuas-Jalan Raya Darmo-Patung Karapan Sapi-Jalan Gubernur Suryo. (Baca: Pakai Sepatu Eks Lokalisasi Dolly Saat Pelantikan, Risma: Nyaman, Pas Kok!)
Tri Rismaharini mengatakan acara pelantikan pada hari ini bukan yang utama, karena masih banyak tugas yang menunggunya selama lima tahun mendatang. “Jadi tugas berat saya dengan Mas Whisnu adalah lima tahun ke depan,” kata Risma kepada wartawan sebelum berangkat ke Gedung Grahadi, Rabu, 17 Februari 2016.
Risma meminta semua pihak membantunya menjalankan amanah itu, termasuk tugas-tugas berat yang menantinya. Adapun tugas utamanya adalah menyejahterakan masyarakat Kota Surabaya di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini. “Yang paling kami harapkan adalah bagaimana masyarakat berdaya secara ekonomi,” ucapnya. (Baca: Risma Dilantik di Grahadi Surabaya, Ini Jalan yang Ditutup)
Baca Juga:
Risma-Whisnu melambaikan tangannya di sepanjang jalan itu. Banyak orang juga melambaikan tangannya kepada rombongan ini. Arak-arakan Risma-Whisnu tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari kepolisian, sehingga arus lalu lintas saat arak-arakan itu berjalan lancar.
Risma-Whisnu tiba di Gedung Negara Grahadi sekitar pukul 10.30. Keduanya langsung memasuki gedung itu sambil menunggu pelantikan pada pukul 13.00, karena pelantikan Risma-Whisnu dilakukan pada tahap kedua. Jadi, sampai saat ini, mereka masih berada di dalam Gedung Negara Grahadi.
MOHAMMAD SYARRAFAH