TEMPO.CO, Bangkalan - Bupati Bangkalan Makmun Ibnu Fuad meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut berkontribusi dalam pembangunan perekonomian. "Selain mengurusi agama, MUI harus ikut membangun perekonomian," kata Bupati yang akrab disapa Momon ini saat memberikan sambutan seusai acara pelantikan pengurus empat organisasi, yaitu MUI, FKUB, IPHI, dan Baznas Bangkalan, Selasa, 16 Februari 2016.
Menurut dia, banyak pengembangan perekonomian, khususnya bidang wisata, di Bangkalan yang butuh campur tangan ulama agar terealisasi. Ia bercerita pernah mengunjungi pantai di Desa Arosbaya. Makmun takjub karena pantai dengan pasir putihnya itu sangat indah. "Sayang, pantai itu belum dikembangkan, tidak banyak orang tahu," ujarnya.
Makmun lantas menawarkan kepada Kepala Desa Arosbaya untuk mengembangkan pantai itu sebagai salah satu obyek wisata. Namun kades menolak karena di dekat pantai itu ada makam orang yang dikeramatkan. Sang kades juga khawatir moral warganya rusak karena wisata pantai identik dengan pakaian serba minim. "Di sini MUI bisa mengambil peran, bagaimana membantu mensosialisasikan program pemerintah agar diterima masyarakat."
Makmun menyebutkan contoh lain, yakni gagalnya perusahaan migas SPE Petrolium melakukan pengeboran karena ditolak warga. "Yang menerangkan kepada warga seorang dosen, ditolak. Andai kiai yang mensosialisasikan pengeboran, bisa diterima oleh masyarakat," ucapnya.
Ketua MUI Bangkalan KH Syarif Damanhuri dalam sambutannya meminta ada alokasi anggaran khusus untuk MUI dari APBD. Anggaran untuk MUI tidak perlu terlalu besar, asalkan cukup untuk uang saku dan ganti uang transportasi para pengurus MUI saat menggelar rapat atau pertemuan.
Selama ini, biaya untuk menggelar rapat dan pertemuan MUI berasal dari anggota. "Jangan sampai MUI jadi jam'iyah urunan," kata Syarif.
Selain soal anggaran, Syarif mengingatkan tantangan MUI ke depan lebih berat, terutama untuk mencegah paham liberal. Dalam ajaran Islam tidak ada ajaran liberal yang terkesan remang-remang.
Ajaran liberal inilah, kata Syarif, yang berpeluang menjadi jalan masuk aliran sesat di masyarakat. "Islam itu tegas, halal ya halal, haram ya haram, tidak ada yang remang-remang seperti liberalisme."
Sementara itu, Wakil Bupati Bangkalan Mondir Rofi'i berjanji akan mencarikan solusi agar MUI mulai tahun ini bisa mendapat anggaran. Sumber pendanaan untuk MUI bisa diambil dari dana hibah. "Tapi harus kami kaji dulu aturan hukumnya, jangan sampai melanggar aturan," katanya.
MUSTHOFA BISRI