TEMPO.CO, Bengkulu - Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti menolak menggunakan mobil dinas jenis Fortuner dan Alphard yang disediakan pemerintah daerah sebagai kendaraan dinasnya. Ridwan beralasan ingin menghemat anggaran daerah dan mendahulukan pembangunan infrastruktur pelayanan publik
"Saya berharap semua pihak menahan ego untuk mendahulukan kepentingan masyarakat. Mobil pribadi saya lebih bagus dari Fortuner. Tapi, kalau bisa sederhana, Innova sudah cukuplah," kata Ridwan, Selasa, 16 Februari 2016.
Padahal Sekretariat Pemerintah Provinsi Bengkulu telah menyiapkan dua kendaraan dinas untuk gubernur baru itu, yakni Toyota Fortuner dan Alphard, yang dalam dua minggu ini akan tiba di Bengkulu. Bukan itu saja, gubernur yang baru saja dilantik beberapa hari ini mengatakan akan menghemat anggaran sekretariat dewan dan Pemerintah Provinsi Bengkulu.
"Saya harap semua pihak dapat menahan diri, baik eksekutif maupun legislatif. Kita dahulukan pembangunan infrastruktur," tuturnya.
Pada pemerintahannya, mantan Bupati Musi Rawas, Sumatera Selatan, ini akan berfokus pada pembangunan infrastruktur dasar, khususnya jalan, jembatan, listrik, dan fasilitas pendidikan maupun kesehatan, terutama di desa yang masih sangat minim.
Dalam kunjungannya ke lebih dari 800 desa yang ada di Bengkulu selama kampanye lalu, ia telah memetakan ada 670 desa tertinggal dan sangat butuh pembangunan segera.
Berdasarkan perhitungannya, penghematan sekretariat dewan dan pemerintah provinsi setidaknya mampu mengirit Rp 25 miliar agar terkumpul Rp 50 miliar yang dapat dialokasikan untuk kebutuhan masyarakat. (Baca juga: Besok, Risma dan 16 Kepala Daerah Dilantik Serentak)
PHESI ESTER JULIKAWATI