INFO MPR - Di era reformasi, semangat kebangsaan makin lama makin mengendur, seiring dengan makin terpinggirkannya Pancasila. Pancasila seperti disudutkan di pojok yang gelap dan lama kelamaan tidak dikenal lagi. Ketua MPR RI Zulkifli Hasan sangat miris dengan keadaan tersebut.
Menurut Zulkifli, selain Pancasila yang sedikit demi sedikit makin tergerus, nilai-nilai luhur bangsa juga makin lama makin tergerus juga. “Untuk itulah MPR atas amanah Undang-undang memasyarakatkan kembali Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika dengan berbagai metode sosialisasi,” katanya saat melakukan audiensi dengan sekitar 25 anggota Forum Jong Indonesia di ruang kerjanya Gedung Nusantara III Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Februari 2016.
Namun, kata Zulkifli, MPR tidak bisa sendiri melakukan amanah tersebut. Semua itu butuh dukungan dan partisipasi seluruh masyarakat Indonesia. “Begitu mendengar ada forum generasi muda yang menggelorakan kembali semangat Sumpah Pemuda, saya sangat mendukung sekali,” ucapnya.
Ia mengatakan di saat sekarang ini nilai-nilai kebangsaan makin mundur, nilai kekeluargaan seperti hilang. Banyak orang yang hanya mencari jalan pintas. “Jadi, gerakan kembali kepada kebangsaan adalah sesuatu yang patut didiring dan didukung,” kata Zulkifli.
Menurut dia, kiprah aktif pemuda Indonesia dalam menggelorakan semangat kebangsaan memang seharusnya tidak pernah berhenti. Forum Jong Indonesia adalah sebuah forum berkumpulnya pemuda dari berbagai latar belakang mulai dari beragam suku, agama, yang bersatu dalam satu forum yang merasa memiliki tanggung jawab moral untuk ikut serta dalam pembangunan bangsa dan negara. Forum Jong Indonesia memiliki banyak gagasan besar yang jika diimplementasikan bisa memberikan kontribusi besar bagi negara dan bangsa.
Dalam pertemuan dengan Ketua MPR RI, Forum Jong Indonesia menyerahkan naskah semangat Sumpah Pemuda Merah Putih menuju Indonesia hebat atau Sumpah Pemuda Jilid II. Dalam kesempatan itu, Forum ini berharap Ketua MPR RI berkenan menjadi Dewan Pembina Forum. (*)