TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan konflik di kawasan Laut Cina Selatan menjadi salah satu bahasan dalam pertemuan tingkat tinggi Negara-negara ASEAN dan Amerika Serikat yang berlangsung Sunnyland, California, 15 Februari 2016.
Namun Indonesia tidak terlibat dalam konflik karena wilayah perairan laut Indonesia tak berbatasan langsung dengan kawasan yang sedang menjadi rebutan tersebut. "Indonesia tidak termasuk dalam kawasan Laut Cina Selatan sehingga tak ada yang harus diselesaikan," kata Presiden Jokowi dalam wawancara dengan wartawan, termasuk Tempo, di Miramonte Resort, Indian Wells, California, Amerika Serikat.
Menurut Jokowi, Indonesia mendorong penyelesaian masalah Laut Cina Selatan ini melalui Code of Conduct. "Harus kembali lagi pada Code of Conduct," ujarnya. Code of Conduct adalah tata perilaku yang saat ini masih dibahas di antara negara-negara ASEAN.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengimbuhkan Indonesia memiliki masalah batas laut dengan Vietnam. Pembahasan tentang batas kawasan zona ekonomi eksklusif dengan Vietnam sudah dilakukan sebanyak tujuh kali. "Sehingga yang dapat dilakukan adalah menyelesaikan masalah batas laut ini dengan Vietnam," katanya di tempat yang sama.
Konflik di kawasan Laut Cina Selatan adalah salah satu yang akan dibahas pada pertemuan KTT Amerika-ASEAN di Sunnylands, California, Amerika Serikat. Dalam pidatonya saat membuka pertemuan tersebut, Presiden Barack Obama mengatakan Amerika mendorong diselesaikannya konflik wilayah batas laut dengan damai dan berpegang pada aturan yang berlaku. "Kami juga mendorong diberlakukannya kebebasan navigasi bagi seluruh bangsa (di Laut Cina Selatan)," ujarnya, di Sunnylands, California, Amerika Serikat, Senin, 15 Februari 2016.
Baca Juga:
Kawasan Laut Cina Selatan berperan penting dalam lalu lintas perdagangan dunia. Sejumlah negara yang terlibat dalam konflik memperebutkan kawasan tersebut dengan Cina adalah Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Taiwan.
DEWI RINA (CALIFORNIA)