TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak enam kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga memasuki musim penghujan ini masih dilanda bencana kekeringan. Sebab, curah hujan di daerah itu minim.
"Masih ada enam kabupaten yang melaporkan dilanda kekeringan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTT J. Melkias kepada Tempo, Selasa, 16 Februari 2016.
Enam kabupaten di NTT, yang masih dilanda kekeringan itu, ialah Sumba Timur, Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Rote Ndao, Sabu Raijua, dan Flores Timur.
Menurut dia, status siaga kekeringan di enam kabupaten tersebut diperpanjang hingga akhir Februari 2016. Sebelumnya, status kekeringan berlaku hingga Desember 2015. Namun, karena minimnya curah hujan, status siaga kekeringan diperpanjang.
Dia mengatakan kekeringan masih melanda enam kabupaten itu merupakan akibat dari bencana El Nino yang berkepanjangan. Bahkan BMKG memprediksi El Nino masih akan berlangsung hingga Maret 2016. "Ini pengaruh El Nino dan diprediksi hingga Maret," ujarnya.
Akibat bencana kekeringan itu, sejumlah petani di enam kabupaten dipastikan mengalami gagal tanam dan panen. Karena itu, pemerintah daerah telah menyiapkan bantuan beras bagi korban bencana di setiap kabupaten sebanyak 100 ton. "Beras itu bisa dipakai sewaktu-waktu untuk membantu korban kekeringan yang menjadi kewenangan Bupati," ucapnya.
Melkias menambahkan, pihaknya akan mengajukan bantuan dana ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk mengatasi masalah kekeringan ini. "Tahun 2015 lalu, bantuan BNPB sebesar Rp 3 miliar lebih," katanya.
YOHANES SEO