TEMPO.CO, Bangkalan -Wajah Sunardi, 31 tahun, babak belur akibat dipukuli warga yang tengah berbelanja di Pasar Blega, Kabupaten Bangkalan, Senin, 15 Februari 2016. Warga Desa Liprak Kidul, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo itu selamat dari amuk pengunjung pasar karena diamankan polisi.
Kepala Kepolisian Sektor Blega, Ajun Komisaris Hartanta mengatakan Sunardi dipukuli warga karena ketahuan menghipnotis atau menggendam Abdul Mutollib, Warga Desa Mambuluh, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang yang hendak membeli sapi di Pasar Blega. "Modus kejahatannya pakai ilmu gendam, dengan media asap rokok," kata dia, saat dihubungi, Senin, 15 Februari 2016.
Senin pagi, Sunardi datang ke Pasar Blega berpura-pura hendak membeli sapi. Saat itulah, ia bertemu Mutollib. Keduanya lantas akrab mengobrol sebagai sesama pembeli sapi. "Ia pura-pura pinjam korek, lalu asapnya disemburkan ke korban," ujar Hartanta.
Setelah lama mengobrol, kata Hartanta, seorang rekan Sunardi menghampiri keduanya dan berpura-pura menjatuhkan tas kresek berwarna merah mirip dengan tas kresek milik Mutolib. Kepada korban, orang itu diperkenalkan Sunardi sebagai pamannya. "Supaya tidak curiga, si Paman menjauh dan coba-coba menawar sapi."
Selang beberapa menit, Sunardi memberikan isyarat kepada rekannya dengan gerakan kepala. Keduanya lantas ke luar pasar setelah berhasil menukar tas kresek dengan milik korban.
Rupanya, efek gendam asap rokok itu tidak berlangsung lama. Belum jauh keduanya pergi, Mutollib tersadar dan kaget karena isi tas kreseknya yang semula berisi uang tunai Rp7,7 juta, berubah menjadi satu slop rokok lokal.
Mutollib mengejar ke luar pasar dan mendapati keduanya berada di depan toko sepeda. Karena ditanya baik-baik tak mengaku, Mutollib meneriaki keduanya, “copet…copet… Teriakan Mutollib memancing perhatian pengunjung pasar. Mereka datang dan menghajar Sunardi. Sedangkan teman Sunardi berhasil kabur. Polisi sedang memburunya. "Identitasnya sudah kami kantongi."
MUSTHOFA BISRI